Kena PHK terdampak Corona, Suhar, 32, harus banting stir usaha lain. Karena dulu punya pengalaman jadi sales (tenaga penjual), kini dia coba-coba jadi germo dengan menjual istrinya, Wiwik, 26.
Tapi baru dapat beberapa pelangggan tercium polisi, sehingga suami istri ini ditangkap, sementara konsumen jadi saksi.
Dampak pandemi Corona memang luar biasa, di mana-mana terjadi PHK. Di rumah dampaknya lebih tragis lagi, istri minta cerai karena tak sudi hanya diberi fasilitas bonggol tanpa benggol. Ada juga yang alih profesi, dan ternyata ekonominya menjadi jauh lebih baik.
Tapi tak sedikit yang jadi ngebelangsak, sebab pesangon tak seberapa, pekerjaan baru tak kunjung didapat.
Tapi Suhar dari Taman Kabupaten Madiun agak beda. Karena dulunya di perusahaan bekerja di bagian tenaga penjual, kini coba-coba mengembangkan keahliannya menjadi tenaga penjual ………istri alias jadi germo.
Awalnya Wwik kaget dan menolak, tapi ketimbang ekonomi semakin morat-marit akhirnya akhirnya bersedia. “Ini yang namanya rempah-rempah, merem-merem dapat upah.” Kata Suhar kasih motivasi pada istri.
Wiwik ini termasuk istri yang cantik dan bodi seksi pula. Maka hanya dipasarkan bisik-bisik secara getok tular, dapat pula sejumlah konsumen. Tapi ketika ketemu pelanggan muda bernama Yoyok, 22, benar-benar sial.
Di saat Wiwik melayani konsumen di hotel daerah Dolopo, eh ada Operasi Pekat Semeru 2022. Tak ayal lagi Wiwik dan Yoyok digelandang ke Polsek Taman.
Polisi pun heran, Suhar suami Wiwik yang pengalaman jadi salesman, tega-teganya menjual istrinya sendiri. Padahal suami yang normal di manapun, istri baru dilirik orang sudah cemburu, kok ini malah dikomersilkan. Gara-gara ulahnya, dia dan istrinya dijadikan tersangka, sementara Yoyok sebagai “pembeli” statusnya masih saksi.
Yoyok lupa pesan YLKI, teliti sebelum membeli. (GTS)