PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 5 sekolah di Kabupaten Pandeglang siswanya dinyatakan pernah terlibat aksi tawuran antar pelajar. Saat ini ke 5 sekolah tersebut tengah dipantau pihak kepolisian.
Hal ini terungkap saat pembinaan ratusan siswa tingkat SLTA pada acara Focus Grup Discusion (FGD) yang dihadiri oleh Bupati dan Kapolres Pandeglang serta unsur Forkopimda lainnya di Aula SMKN 2 Pandeglang, Rabu 2 November 2022.
"Ada 5 sekolah dalam pengawasan kami yang punya track record pernah terlibat tawuran pelajar siswanya, kita akan terus pantau dan awasi, jika terlihat ada potensi keributan maka tim kami akan langsung bergerak," ungkap Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, ada 5 poin yang menjadi titik tekan dalam penyuluhan para pelajar tersebut. Pertama terkait penggunaan media sosial, larangan aksi tawuran, penyalahgunaan narkoba, asusila dan minuman keras.
"Dari kelima poin itu rata-rata pemicunya tidak bijak dalam pengelolaan media sosial, kami harap para pelajar apa bila melihat berita hoax bisa segera mengkonfirmasi melalu media sosial kami," katanya.
Pihaknya berharap, jika ada berita hoax yang diterima oleh para siswa misal dari pesan berantai atau media sosial, bisa mengadukan langsung ke layanan aduan Polres baik nomor aduan atau media sosial.
"Kita punya kontak person, kita punya tim Berantas Anarkis dan Kriminalitas (Badak), aduan para siswa semua akan ditindaklanjuti tim kami," ujarnya.
Sementara, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pelajar sebagai antisipasi terjadinya perilaku yang menyimpang.
"Jika memang ada pelajar yang sudah mendapat teguran dua kali lebih, punya perilaku menyimpang, sekolah harus tegas. Setelah diedukasi secara persuasif jika berulang, bisa dikeluarkan," tegas Bupati Irna.
Untuk membentuk karakter siswa, Irna menilai harus ada kolaborasi semua pihak baik siswa, guru, maupun wali murid.
"Di Sekolah hanya 8 jam saja, selebihnya orang tua dan siswa itu sendiri, kita harus bersama-sama melakukan pengawasan terhadap anak didik kita," tandasnya. (samsul fatoni)