Apalagi kondisi tersebut dibiarkan lebih satu tahun. "Ini kan aneh kenapa Bupati Cellica seperti membiarkan jabatan Plt berlangsung lama. Itu juga bisa menghambat jenjang karier seseorang ASN," kata Nace.
Menurut Nace, Pengelolaan pemerintahan Karawang saat ini berjalan tidak sesuai harapan masyarakat Karawang. Banyak layanan publik yang terhambat karena pejabatnya rangkap jabatan.
"Seperti banyaknya sekolah roboh di Karawang bukan hanya soal anggaran tapi mereka sudah tidak bisa mengambil langkah prioritas untuk membangun sekolah," katanya.
Berdasarkan data yang diterima sebanyak 26 kepala OPD di Karawang dirangkap oleh pejabat dengan status Plt. Jabatan tersebut seperti 17 Kepala Dinas dan 9 jabatan camat diisi oleh pejabat Plt. Kemudian ada 4 jabatan sekretaris camat yang juga dijabat Plt.
Ketika dikonfirmasi Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Acep Jamhuri mengatakan, Pemkab Karawang dalam waktu dekat akan melakukan lelang jabatan untuk mengisi jabatan yang diisi Plt.
Namun, dia belum memastikan tanggal persis pelaksanaan lelang jabatan. "Tunggu setelah selesai HUT Karawang 14 September nanti ya," kata Acep sambil masuk ke mobil.
Diketahui, tidak hanya posisi jabatan kepala OPD yang diisi Plt, jabatan di perusahan daerah Perum DAM Tirta Tarum juga terjadi kekosongan dengan dilakukan perpanjangan jabatan dan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang juga dinahkodai oleh Plt.
Belum lagi, di tingkat sekretaris OPD dan beberapa jabatan kepala bidang.
"Ini permasalahan serius dan harus segera ditangani. Kejadian hari ini (Plt dan rangkap jabatan) merupakan bukti kegagalan dinas kepagawaian dan Bupati Karawang," timpal Nace Permana.
"Kalau tidak sanggup bekerja, lebih baik mengundurkan diri saja. Berikan kesemoatan berkarir kepada yang lain," sambung Nace.(aep)