“Selain itu kita juga telah memulai pembangunan beberapa ruas tol yang sangat penting untuk melengkapi sistem jaringan jalan nasional, antara lain Tol Jogja – Solo, Tol Jogja – Bawen, Tol Gilimanuk – Mengwi, Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap, termasuk Tol Akses IKN Nusantara di Kaltim,” tegas Menteri Basuki.
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol tersebut, Menteri Basuki berpesan kepada seluruh BUJT senantiasa tetap memprioritaskan kualitas hasil pekerjaan, keselamatan kerja, serta mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri.
“Kualitas is a must, akan ada prerequisite peralatan yang mungkin agak lebih sedikit seperti halnya dalam pembangunan Sirkuit Mandalika sehingga kita akan mendapatkan kualitas jalan tol yang lebih baik, ujarnya.
"Saya ingin kita dapat sepakat dengan program kerja yang akan saya gunakan sebagai dasar dalam persetujuan penyesuaian tarif tol pada tahun 2022 hingga 2024, diluar faktor inflasi dan pemenuhan SPM,” sambungnya.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit juga mengatakan, BPJT Kementerian PUPR terus berupaya mendorong seluruh BUJT untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur Jalan Tol beserta layanan secara berkelanjutan.
“Seiring dengan pembangunan Jalan Tol yang semakin masif, industri Jalan Tol juga dihadapkan pada tantangan konstruksi, pendanaan dan pengoperasian Jalan Tol, hingga inovasi teknologi yang terus berjalan di setiap perkembanganan industri Jalan Tol 4.0,” kata Danang.
Ditambahkan Danang, peran ATI kedepannya juga sangat penting, sesuai dengan program Pemerintah yang mengedepankan infrastruktur.
“Kita semua berharap ATI dapat semakin erat dalam menjalin kerja sama dengan Pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya jalan tol,: ucap Danang.
"Karena tujuan akhir kami adalah masyarakat bisa semakin merasakan manfaat dari infrastruktur Pemerintah yang sudah dibangun,” sambungya.
(*)