Menurut Felix, kasus-kasus penistaan agama seperti disengaja menjadi marak di Indonesia. Sebab, tidak ada tindakan dari pemerintah dan berwenang untuk membuat para pelaku kapok.
Sehingga, kata Felix, timbulnya Islamphobia hingga radikal bisa jadi karena tidak tegasnya pemerintah terhadap para pencaci maki dan penghina agama. Padahal, Muslim bertindak sebagai bentuk pembelaan iman mereka .
Ia mengatakan selama ini umat Islam banyak yang diam, namun acapkali diprovokasi.
“Ketika bersuara atau bereaksi dianggap dibilang radikal dan penuh kekerasan,” katanya.
Holywings, lanjutnya hanya satu contoh kasus yang lagi marak, dimana Indonesia jadi seperti negara luar, dimana-mana mengolok-olok agama malah dianggap bagian dari moderenitas.
“Kalau tidak ditindak tegak, maka akan ada kasus yang lain, karena orang yang berpikirin begini (penistaan itu bagian dari moderen) itu banyak,” katanya.
Felix berharap pihak berwenang dapat usut hingga tindak tegas dalam kasus promo Holywings ini.
“Kalau menunggu umat muslim beraksi nanti dibilang kayak tadi lagi, radikal lah, kekeresanlah. Orang-orang Islam bereaksi karena yang berwenang tidak bereaksi,” katanya.