JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Naik harga gas elpiji nonsubsidi baik yang berukuran 12 kilogram (kg) maupun 5,5 kg, membuat pelanggan kaget.
Hal itu seperti yang dikatakan, Suryadi (44) pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Raya Poncol, Nomor 14, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Menurut dia, saat terjadi kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi, pelanggan yang datang ke tempatnya merasa kaget.
"Kalau untuk kenaikan pas awal kemarin, ya kita memang awal-awal masih penyesuaian ya, jadi masyarakat kaget," ungkap Suryadi kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).
Rasa kaget itu terjadi lantaran warga yang biasa membeli gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kg seharga Rp165 ribu, kini mesti merogoh kocek lebih dalam karena harga naik menjadi Rp190 ribu.
Sementara gas elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kg dari Rp80 ribu menjadi Rp90 ribu.
Lebih lanjut, Suryadi menuturkan jika kenaikan harga gas elpiji itu, membuat pelanggannya berpikir ulang untuk membeli.
"Masyarakat juga ketika mereka datang sudah dengar berita cuman harga (terbaru) belum tahu, kami jelaskan, mereka bilang 'Oh nanti dulu deh, Bang'," tutur Suryadi.
Karena hal tersebut, Suryadi mengaku mengalami penurunan omzet sebesar 50 persen lebih, lantaran pelanggan gas elpiji nonsubsidi mengurangi jumlah pembelian tabung.
Apalagi kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi ini, berbarengan dengan masih mahalnya harga minyak goreng, daging sapi, dan kedelai.
"Gas nonsubsidi lumrah dibeli untuk keperluan rumah tangga yang biasanya tinggal di perumahan, atau juga pelanggan yang punya usaha katering," terangnya. (Ardhi)