Dhiraj memiliki prinsip bahwa sebagai pengusaha di bidang properti harus memberikan pelayanan terbaik dan melakukan pembayaran ke supplier sesuai ketetapan.
Hal ini merupakan integritas yang mesti dipertahankan.
Kiat agar bisa bertahan dan bertumbuh adalah dengan berani untuk memulai.
"Kalau dari saya, mulai dulu baru merencanakan. Bikin dulu perusahaannya, setidaknya tahu di bidang mana mau bergerak. Setelahnya baru fokus merencanakan, ini pondasinya karena gagal merencanakan artinya merencanakan kegagalan,” ungkap Dhiraj.
3. Mengenali Kendala Bisnis
Dhiraj menambahkan bahwa teori tetap penting digunakan untuk merencanakan strategi.
Maka ia berkuliah lagi dan menyelesaikan Program Doktor of Research Management (DRM) di Bina Nusantara University.
Pengalaman di lapangan telah memberinya banyak pemahaman dalam mengelola bisnis.
Ia menambahkan kalau pelajaran di dunia akademisi memberinya gambaran kegagalan orang lain yang mesti ia hindari.
Pertanyaan bagi banyak para pemula di bidang konstruksi dan properti yaitu: Apakah lokasi menjadi persoalan utama dalam bisnis properti?
"Betul lokasi menentukan, namun dalam perjalanannya perlu upaya lebih dari segi pemasaran. Ada kendala lain di dunia properti. Pertama, bisa jadi konsumennya ini punya BI Checking yang kurang baik. Kedua, konsumen dengan status karyawannya bukan tetap tapi kontrak. Ketiga, masa kerja kurang dari 2 tahun. Dan terakhir biasa disebabkan akibat rasio pengeluaran > 30% dari pendapatan," tambahnya.
Namun pemecahan masalah kondisi tersebut menurutnya bisa dilakukan dengan mengedepankan strategi jitu pemasaran digital maupun offline.