AS, POSKOTA.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperingatkan sekelompok anggota Kongres tentang penawaran jaminan kepada Iran.
Joe Biden ingin kembali ke kesepakatan nuklir Iran.
Namun kubu Republik di Kongres melakukan segala upaya dalam beberapa pekan terakhir untuk memblokir kesepakatan itu.
Hampir 200 anggota Partai Republik di Kongres mengirim surat kepada Presiden Joe Biden pada Rabu (16/2/2022).
Mereka menyatakan tanpa persetujuan Kongres maka kesepakatan apa pun dengan Iran akan mengalami nasib yang sama seperti kesepakatan 2015 di era Obama. Ini kemudian dibatalkan Donald Trump.
"Jika Anda menandatangani kesepakatan dengan Iran tanpa persetujuan resmi Kongres, ia akan bersifat sementara dan tidak mengikat, dan akan mengalami nasib yang sama seperti JCPOA," demikian bunyi surat tersebut seperti dikutip dari laman Fars News.
Kubu Republik mencatat Iran telah meminta jaminan agar AS tidak akan lagi menjatuhkan sanksi pada negara itu selama mereka mematuhi ketentuan kesepakatan.
"Tidak seperti kesepakatan yang dibuat pemerintahan Obama, kesepakatan apa pun harus mendapatkan persetujuan Kongres," tegas surat tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada hari Selasa mengatakan Kongres AS harus mengeluarkan pernyataan politik terkait komitmen Washington pada kesepakatan nuklir JCPOA.
"AS telah melanggar komitmennya dengan menarik diri dari JCPOA, dan sekarang Kongres harus mengeluarkan pernyataan politik tentang kepatuhan Washington pada kesepakatan," kata Hossein Amir-Abdollahian dalam wawancara dengan Financial Times.
Penolakan AS untuk memberikan jaminan dan memenuhi kembali komitmen JCPOA telah memperpanjang proses perundingan di Wina. ***