Pada tanggal itu dilakukan tradisi pengulasan golok si Rebo serta golok-golok lainnya yang mempunyai kesakitan tersendiri.
Golok si Rebo dilakukan pengulasan menggunakan minyak misik warna hitam yang dituangkan pada Godam Denok. Godam itu kemudian dilakukan pengulasan pada golok.
"Golok yang sudah melalui tahap pengulasan itu diharapkan bisa menghasilkan barokah," ucapnya.
Bagi ki Duhari, persoalan kepusakaan golok sudah tidak asing lagi dalam kehidupannya.
Pasalnya sejak kecil orangtuanya sudah mengenalkan benda pusaka itu kepada dirinya.
Tonton juga video "Limbah Triplek Terbakar, Api Sulit Dipadamkan". (youtube/poskota tv)
"Pesan bapak dulu katanya tolong jaga dan rawat baik-baik godam denok dan golok si Rebo," katanya.
Saat ini ki Duhari masih membuat golok Ciomas, namun hanya dilakukan pada bulan Mulud. Dalam sehari dirinya mampu membuat 5 golok Ciomas.
"Kelebihan golok Ciomas itu hanya bisa dilihat oleh orang tertentu, tidak sembarang orang," tutupnya. (luthfillah)