Maulid Nabi Muhammad SAW, Menjaga Tradisi Panjang Mulud di Tengah Pandemi

Rabu 20 Okt 2021, 03:29 WIB
Ratusan warga Lingkungan Domba RW 05, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara membagikan Panjang Mulud. (Foto/luthfi) 

Ratusan warga Lingkungan Domba RW 05, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara membagikan Panjang Mulud. (Foto/luthfi) 

“Dan yang pasti kami juga akan mendapat paket sembako dari mereka. Begitu seterusnya,” tuturnya.

Hikmat menjelaskan, Panjang Mulud di masa pandemic ini baru dilakukan tahun ini setelah tren kasus Covid-19 di Kota Serang menurun.

Selama dua tahun terakhir, pelaksanaan perayaan maulud nabi hanya dilakukan dengan cara ceramah agama saja.

“Tahun ini juga kami sepakat untuk isi Panjang Mulud tidak ada makanan matang, semuanya mentahan,” tutupnya. 

Tradisi Panjang Mulud merrupakan tradisi khas Banten yang hanya ada dan berkembang di Banten.

Tradisi Panjang Mulud berkembang secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Tonton juga video "7 Rumah di Permukiman Kebon Jeruk Terbakar". (youtube/poskota tv)

Panjang Mulud sendiri merupakan tradisi yang dibawa dari jazirah Arab.

Pada awalnya tradisi ini berasal dari zaman sahabat Nabi Muhammad SAW untuk memperingati hari kelahiran Nabi, dengan nama Maulid Nabi. Maka dari itu dilakukan pada bulan Rabi’ul Awal dalam kalender hijriyah.

Khususnya di Banten sendiri tradisi Maulid Nabi sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten yang pertama.

Perayaan yang sampai kini masih melekat di masyarakat Banten dan beberapa daerah di Indonesia ini ternyata telah berkembang sejak abad 12.  (luthfillah)

Berita Terkait

News Update