LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mendapatkan kecaman keras dari Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) cabang Lebak, Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi.
Kecaman itu diberikan pasca adanya banjir yang merendam 1.237 rumah yang berada di 5 Kecamatan, termasuk Kecamatan Rangkasbitung.
Ia menilai bencana banjir yang berada diwilayah Rangkasbitung bukan hanya sekedar curah hujan yang tinggi saja.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang tentu menjadi penyebab banjir, salah satunya banyaknya proyek pembangunan perumahan diwilayah Rangkasbitung.
"Banjir yang berada di beberapa titik kota rangkasbitung menurut saya bukan hanya curah hujan saja, tetapi ini akibat adanya pembangunan perumahan sehingga yang awalnya jika diguyur hujan sehari semalem tidak banjir saat ini menjadi banjir," kata Tubagus, panggilan aktivis HMI MPO ini.
Katanya, Pemkab Lebak sendiri harus mencari solusi yang solutif terhadap penanganan dan pencegahan banjir di kawasan kota Rangkasbitung.
Karena saat ini akan memasuki musim hujan yang tentu curah hujannya akan semakin tinggi dan waktunya akan semakin lama.
"Pemkab Lebak harus bisa buka mata atas kejadian banjir yang mengguyur wilayah Rangkasbitung. Sarus adanya solusi yang solutif yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, entah dengan pengecekan aliran air yang bisa saja tersumbat akibat tumpukan sampah atau karena tidak adanya pepohonan yang menampung air akibat sudah ditebangnya karena proyek Perumahan," ungkap Tubagus.
Ia pun meminta agar Pemerintah lebih memperketat proses izin pembangunan proyek perumahan maupun pembangunan khususnya dikawasan daerah resapan air.
Bahkan, Pemkab Lebak pun diminta untuk menindak tegas pihak perumahan jika tidak menyediakan sarana drainase ataupun resapan air yang baik.
Video Pelonggaran PPKM, Pelaku Usaha Hotel dan restoran di Tangerang Masih Terpuruk. (youtube/poskota tv)
"Proses izinnya jangan dipermudah, tapi harus diperketat. Kita memang membutuhkan investor guna meningkatkan taraf ekonomi, namun kita juga harus bisa memperhatikan dan menjaga lingkungan hidup sekitar. Jangan sampai adanya proyek, malah membuat banjir yang berdampak langsung kepada masyarakat, " pungkasnya. (yusuf permana)