Wadidaw! Ratusan Monyet Kepung Permukiman Warga Martapura Kalimantan Selatan, Videonya Viral di Medsos

Selasa 14 Sep 2021, 14:09 WIB
Gerombolan Monyet Liar di Kalimantan Serang Permukiman Warga (Foto: @fakta.indo/Instagram)

Gerombolan Monyet Liar di Kalimantan Serang Permukiman Warga (Foto: @fakta.indo/Instagram)

MARTAPURA, POSKOTA.CO.ID – Gerombolan monyet liar berhasil terekam kamera sedang mengepung warga Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan pada Senin (13/9/2021) sekira pukul 11.00 WITA.

Warga permukiman yang melihat datangnya rarusan monyet liar ke wilayah rumahnya merasa tegang dan panik.

Bagaimana tidak panik, pasalnya monyet-monyet liar itu terdengar bergemuruh karena berjalan dan melompati pagar serta atap dari rumah para warga.

Rekaman segerombolan monyet liar tersebut lantas viral di media sosial, salah satunya juga diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo.

Diketahui bahwa rekaman video dari gerombolan monyet liar itu awalnya diambil oleh salah seorang warga bernama Nita Normal, setelah itu banyak yang mengunggah ulang video tersebut hingga viral.

Tampak dengan jelas para kawanan monyet liar itu datang dari arah salah satu rumah warga.

Monyet-monyet itu datang dengan suara yang bergemuruh, melompat-lompat di atas atap rumah warga dan memanjat pagar juga.

Nita yang melihat kejadian itu hanya berani merekam aksi kawanan monyet dari dalam rumahnya tanpa berani keluar.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari ratusan monyet itu bisa mendatangi ramai-ramai permukiman warga.

Namun ada salah satu warga yang mengatakan bahwa dulunya permukiman yang mereka tinggali saat ini merupakan habitat dari monyet ekor panjang.

“Sebenarnya monyet tersebut ada sebelum komplek ini ada, setiap hari mereka selalu turun, tetapi saat musim buah buahan seperti ini, mereka akan turun secara gerombolan dengan jumlah ratusan ekor,” kata salah seorang warga.

Akan tetapi ada juga yang meyakini bahwa kawanan monyet liar itu bisa turun ke permukiman warga karena hutan tempat tinggal mereka sudah banyak berubah menjadi lahan pertanian atau pemukiman warga.

Jika habitatnya sudah dirusak, biasanya kawanan monyet akan kesulitan mencari makan dan mereka akan berpindah tempat tinggal untuk mencari tempat yang lebih menyediakan banyak sumber makanan.

Ada juga penyebab lainnya yakni biasaya gerombolan monyet yang pindah tempat karena sudah terusir atau kalah saing dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya.

Atau mungkin bisa jadi tempat tinggal mereka sebelumnya sudah kepenuhan alias overload sehingga sebagian diantara kawanan monyet itu harus mencari tempat tinggal yang lebih layak.

Namun diluar dari hal tersebut, warga tetap meminta kepada dinas terkait untuk bisa segera memberikan bantuan dan mencari solusi bagaimana kawanan monyet tidak lagi turun mengganggu mereka. (cr03)

Berita Terkait

News Update