PPKM Diperlonggar, Sejumlah Toko Pasar Tanah Abang 'Tiarap', Beginilah Potretnya

Selasa 07 Sep 2021, 02:30 WIB
Sejumlah kios di Blok A Pasar Tanah Abang tutup atau disewakan karena sepi pengunjung imbas PPKM. (Foto/CR-05)

Sejumlah kios di Blok A Pasar Tanah Abang tutup atau disewakan karena sepi pengunjung imbas PPKM. (Foto/CR-05)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah kios di Blok A dan B di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat banyak terlihat dalam kondisi tutup ataupun di sewakan.

Hal ini diisinyalir karena sepinya masyarakat yang berbelanja di Pasar tersbesar se Asia Tenggara itu.

Berdasarkan pantauan Poskota.co.id di lokasi, terdapat 5 sampai 6 kios dalam kondisi tutup. 

Adapun di pintu-pintu kios tersebut ditempelkan tulisan "kios ini disewakan silahkan hubungi nomor berikut" ataupun "kios ini dikontrakan".

Melihat keadaan ini beberapa pedagang yang kiosnya masih buka menyebut, keadaan ini akibat sepinya pembeli selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.

Salah satu pedagang bernama Yulia Fitriyani mengatakan, keadaan ini sudah terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Kemungkinan sih karena PPKM. Udah lama ini memang sudah sepi, paling parah pas di PPKM ke dua.

"Jadi karena PPKM sepi, terus banyak yang tutup gak sanggup bayar sewanya," kata Yulia ketika ditemui di kiosnya Blok A, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021).

Yulia pun mengaku masih beruntung, meski kondisi penjualan menurun, pemilik kios masih memberanikan diri untuk tetap buka walau sepi.

Ia pun mengeluhkan keadaan ini. Dalam sehari ketika ia menjaga kios, bahkan tak jarang sama sekali tidak ada pengunjung yang membeli daganganya itu.

"Ya gitu sepi banget, kadang dalam sehari gak ada pembeli sama sekali," keluhnya.

Senada dengan Yulia, Yunita (51) mengatakan banyak daripada pedagang yang tidak melanjutkan dagang, lantaran tak sanggup membayar ongkos sewa yang terbilang tinggi.

Ia menjelaskan, keadaan itu telah terjadi pada saat penerapan PPKM kedua diberlakukan.

Namun hal itu kian diperparah setelah pemerintah melarang kegiatan jual beli di Pasar Tanah Abang.

"Iya orang sepi, karyawan dan sewa, kan, itu harus dibayar. Kondisi kios tutup ini udah dari satu tahun yang lalu malah," kata Yunita.

Meski pelarangan aktivitas jual beli pasca lebaran beberapa waktu lalu, sejumlah pedagang dikatakan Yunita masih banyak yang enggan membuka kiosnya kembali.

Hal tersebut lantaran pengunjung pasar sejauh ini tidak sebanyak hari-hari sebelum adanya pembatasan pengunjung selama merebaknya virus Covid-19.

"Pasti karena beban sewa ya, sedangkan pengunjung aja gak ada kan," sebutnya.

Lanjut Yunita, wajar apabila sejumlah pedagang memilih untuk tidak melanjutkan sewa kios di lokasi tersebut.

Sebab ongkos untuk satu kios saja disebutnya bisa mencapai Rp100 juta per tahun.

Namun menurut Yunita, nominal itu tergantung di mana letak dan ukuran kios itu sendiri.

"Kalau di sini mungkin kisaran segitu ya (Rp100 juta), tapi beda-beda tergantung lokasi dan ukuran," pungkasnya. (cr-05)

Berita Terkait

Boleh Longgar, Asal Dibatasi

Rabu 08 Sep 2021, 08:31 WIB
undefined

News Update