"Karier dan kesuksesan Valentino sangat unik. Tidak pernah ada ikon tunggal selama itu," ungkap CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, dikutip dari Corsedimoto.com.
Ia pun menyebut beberapa legenda MotoGP dari berbagai negara seperti Kevin Schwantz, Randy Mamola, Mick Doohan hingga Casey Stoner.
"Sebut saja Kenny Roberts dominan pada 1978 sampai 1980, kemudian datang orang Amerika lain seperti Eddie Lawson, Randy Mamola, Wayne Rainey, Freddie Spencer, dan Kevin Schwantz. Kemudian ada orang Australia mendominasi, dengan Mick Doohan dan Wayne Gardner, lalu ada Casey Stoner. Selalu ada generasi berbeda," jelasnya.
Namun, Ezpeleta juga beranggapan, jika peran seorang Valentino Rossi nggak bisa tergantikan oleh siapa pun.
"Kupikir Valentino Rossi tak bisa digantikan," ungkap Ezpeleta.
"Aku tak tahu kapan kompetisi soal suksesor Rossi dimulai," sambungnya.
Meski demikian, ia berharap kalau Marc Marquez bisa melanjutkan tonkat estapet Rossi untuk menjadi ikonik selanjutnya.
"Marc adalah yang paling diperhitungkan jika bisa kompetitif seperti sebelumnya," ujarnya.
Secara kualitas Marquez nyaris sepadan dengan Rossi muda dulu.
Lagi pula, kalau ada pembalap yang hampir mendekati capaian Rossi, ia adalah Marquez dengan delapan gelar juara dunia.
Itu tandanya, Marquez hanya butuh satu gelar juara lagi untuk menyamai rekor milik Rossi di MotoGP.
Dengan usia keemasan seorang pembalap di umur 28 tahun, Marquez masih punya peluang besar untuk mendekati pencapaian Rossi.