SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kisruh perawatan sewa dua akuarium beserta ikan arwana dan pakannya sebesar Rp206 juta di tengah kondisi Pandemi Covid-19 mendapat sorotan tajam dari masyarakat serta DPRD Kota Serang.
Salah satunya dari anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Serang Pujiyanto. Politisi Nasdem ini mengaku persoalan ini merupakan pukulan keras bagi dirinya selaku anggota Banggar, karena tidak mengetahui ada anggaran pantastis untuk hal yang tidak sama sekali urgen.
"Ini evaluasi bagi kami di legislatif yang disuarakan oleh rekan-rekan media. Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas atensi yang diberikan, dan kedepan tentu akan menjadi bahan evaluasi," jelasnya, saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).
Menurut Puji, lolosnya kegiatan tak penting seperti ini dikarenakan apa yang dilakukan pembahasan oleh Banggar tidak terperinci secara detail.
"Data yang diberikan oleh TAPD pada saat pembasahan anggaran itu secara gelondongan," imbuhnya.
Selain itu, eksekutif juga tidak pernah memberikan ruang dan waktu kepada legislatif untuk terlebih dahulu mengkaji rencana anggaran yang akan dibahas.
"Berkas setebal itu selalu diberikan pada saat rapat pembahasan, sehingga kami tidak mempunyai waktu untuk menganalisanya secara dalam," ungkapnya.
Untuk itu, tambahnya, ke depan dirinya akan mendorong untuk pembahasan rencana anggaran itu harus diperinci secara detail. Eksekutif harus berani melakukan itu supaya semuanya transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Jangan sampai di saat masyarakat sedang kesusahan karena kebijakan PPKM dari pemerintah seperti ini, TAPD justru menganggarkan perawatan sewa akuarium buat di dua ruang pimpinan," pungkasnya.
Ketua komisi II DPRD Kota Serang ini menilai, dengan tetap berjalannya kegiatan perawatan itu mengindikasikan kerja TAPD ini bagaimana pimpinan bisa senang atas servis yang diberikan.
"Jadi kerjanya hanya untuk life of service aja. Asal Bapak Senang (ABS) atau Cari Muka (Carmuk) saja, tanpa melihat situasi dan kondisi yang sedang susah seperti ini. Mereka tidak punya Sense of Crisis," jelasnya.