JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) untuk berkomitmen ber-ishlah dan bersatu untuk melakukan perbaikan umat (ishlahul ummah) di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial keumatan.
Itu disampaikan Wapres saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Tarbiyah-Perti secara daring di Kediaman Resmi Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta Pusat, Sabtu (19/06/2021).
"Komitmen ishlah yang diikat dengan perjanjian ini tentu bukan basa-basi, apalagi hanya sebuah hiasan lisan, tapi ini sebuah janji bersama untuk berkontribusi dalam pembinaan umat dan melaksanakan tugas kenegaraan dan kebangsaan," tegas Wapres.
Dalam acara yang berlangsung hybrid di Hotel Grand Sahid Jaya-Jakarta yang bertajuk “Mencerdaskan Umat untuk Kemakmuran Bangsa Menuju Indonesia Maju”, Wapres menjabarkan keteladanan tokoh ulama dan pejuang kemerdekaan dari Tarbiyah-Perti, Syekh Sulaiman Arrasuli dalam membangun keumatan, kenegaraan, dan ke-Indonesia-an.
“Pertama, membangun sinergi yang kuat antara ulama, adat, dan umara (pemimpin). Kedua, turut berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ketiga, turut mengawal dan mengisi kemerdekaan dengan membangun umat melalui pendidikan, dakwah, sosial keumatan, dan sosial politik. Dan keempat, sebagai anggota konstituante tertua, memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan Indonesia saat itu dan ke depan," jelas Wapres.
Lebih lanjut Wapres mengajak untuk memberikan apresiasi terhadap kiprah perjuangan dari Syekh Sulaiman Arrasuli yang sangat gigih ini.
"Rekam jejak sejarah dan perjuangan beliau yang sangat intens dan gigih ini, mulai dari gerakan Sumpah Pemuda, kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga era Orde Lama dan Orde Baru, tentu perlu kita apresiasi," imbuhnya.
Sejalan dengan kiprah Syekh Sulaiman Arrasuli tersebut, Wapres menaruh harapan agar perjuangan organisasi Tarbiyah-Perti ke depan juga akan mampu merespons tuntutan zaman.
“Diharapkan dengan komitmen [ishlah], organisasi dapat berkembang kompetitif di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi digital saat ini yang penuh tantangan dan disrupsi, namun juga membawa peluang dan harapan, pesannya.
Sedangkan Ketua Umum Pengurus Besar Tarbiyah-Perti, Basri Bermanda juga menekankan bahwa komitmen ishlah ini harus menjadi pegangan dalam mewujudkan persatuan dan cita-cita organisasi, yaitu; pendidikan, dakwah, dan sosial keumatan.
Dengan adanya ishlah, sebetulnya organisasi serumpun dan organisasi fungsional itu pun otomatis ber-ishlah. Tetapi ada mekanisme yang perlu disesuaikan sebab setiap organisasi terikat pada aturan-aturan rumah tangga dan anggaran dasar. Sudah ada pendekatan-pendekatan, namun ada hal penting dan tidak bisa diubah sama sekali yaitu etiket ahlussunnah wal jamaah dan Mazhab Syafii, tandas Basri.