Pemkot Jakpus Gandeng Staf Senior DRD Kendalikan 6 DAS di Wilayah Jakarta Pusat

Sabtu 13 Mar 2021, 08:18 WIB
Wakil Wali Kota Irwandi beserta jajaran Pemkot Jakpus lakjkan Rakor di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jum'at, (12/3/2021). (CR-5)

Wakil Wali Kota Irwandi beserta jajaran Pemkot Jakpus lakjkan Rakor di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jum'at, (12/3/2021). (CR-5)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Pemerintah Kota Jakarta Pusat gandeng Staf senior Dewan Riset Daerah (DRD) Ir. Muhammad Fausal Kahar untuk mengendalikan banjir yang kerap melanda area Ibu Kota khususnya wilayah Jakarta Pusat. 

Kahar yang dihadirkan oleh Pemkot Jakpus dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) mengatakan, pengendalian itu akan difokuskan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di wilayah Jakpus. 

"Karena Jakarta Pusat ini daerah strategis, daerah nasional. Kalau itu tidak diselamatkan tidak terbayang tuh. Ada 6 DAS yang melewati pusat, ini yang harus kita kendalikan," kata Kahar di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Jum'at, (12/3/2021).

Adapun 6 DAS yang melintasi Jakarta Pusat diantaranya DAS Krukut, Angke, Ciliwung, Sunter, Cakung dan Blencong. 

Baca juga: 10 ASN Terpapar Corona, Gedung Blok C Pemkot Jakarta Pusat Ditutup Sementara

Dari sekian DAS itu, dia mencontohkan, misalnya persoalan DAS Krukut bukan hanya menjadi kendala wilayah Kemang saja. Sebab aliran sungai itu juga bisa saja berdampak kepada wilayah Jakarta Pusat melalui pintu Karet. 

Maka dari itu, kembali dijelaskanya nantinya untuk mengendalikan debit air selain melalui pompa dan pintu air , ia juga menyarankan untuk membenahi tanggul tanggul yang berada di pinggir DAS tersebut. 

"Sekarang berapa sih kekuatan pompa ketika tanggulnya turun, contohnya Benhil. Tanggulnya ada di bawah, kalau ada kebocoran air akan balik lagi. Makanya tadi juga berbicara dengan pak Wakil (Jakpus) untuk tanggul segera dibenahi termasuk saluran," tegasnya. 

Kembali ia menegaskan, bahwasanya apabila terjadi banjir di wilayah Jakarta Pusat yang notabene kawasan strategis Ibu Kota, maka bukan tidak mungkin kegiatan ekonominya juga ikut babak belur. 

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat Mulai Bersiap-siap Antisipasi Banjir

"Kalau enggak kita atasi, bakal berat kedepanya," ungkap Kahar. 

Masalah banjir di wilayah DKI Jakarta berdasarkan sumber data yang diperoleh dari DRD sudah terjadi sejak tahun 1918. Karena menurutnya, 40 persen wilayah Jakarta ini merupakan daerah cekungan, dataran rendah, land subsidende hingga banjir rob di wilayah Utara Jakarta. 

Sementara itu Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menuturkan, dengan keterlibatan Kahar ini disebutkanya sebagai bentuk keseriusan jajaran Pemkot Jakpus untuk menanggulangi persoalan banjir di wilayahnya tersebut. 

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat Gelar Apel Siaga Bencana Banjir

"Jadi masih ada titik titik genangan yang harus ditangani di Jakarta Pusat. Ada beberapa sungai yang harus dilakukan normalisasi atau naturalisasi. Pengerukan dan normalisasi agar limpahan ini bisa kita cegah," ungkap Irwandi. (CR05/tri).


News Update