JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek kawasan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, yang biasa menjadi langganan banjir.
Kepada warga ia menyebut proyek normalisasi tengah dikerjakan sehingga ke depannya lokasi tersebut bisa bebas banjir.
"Tempat ini hampir setiap musim hujan selalu terendam. Nah ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan melakukan pengerukkan Waduk Rangon dan Waduk Tiu di sisi Selatan di Jakarta Timur, agar air tak lagi meluap," kata Anies di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (09/02/2021).
Baca juga: Anggota DPRD Kenneth Minta Pemprov DKI Percepat Penanganan Banjir di Ibu Kota
Menurut Anies, saat ini upaya penanganan banjir di permukiman warga Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, sudah cukup berhasil.
Hujan deras yang sebelumnya terjadi, namun permukiman warga RW 04 kini sudah bebas banjir.
"Alhamdulillah kemarin disini sudah tidak ada banjir sama sekali, mudah-mudahan bisa hilang," ujarnya.
Baca juga: Petugas PPSU Kelurahan Cawang Bantu Warga Membersihkan Lokasi Pasca Terdampak Banjir
Menurut Anies, pengerukan dan pembuatan waduk Pondok Ranggon dan waduk Tiu, yang bertujuan mengurangi debit air di hulu aliran Kali Sunter berhasil mencegah banjir.
Upaya itu terbilang efektif untuk menahan air yang datang dari hulu namun ditahan di waduk yang ada.
"Pengerjaan waduk itu pun terus dimaksimalkan agar mampu menahan air lebih banyak," tuturnya.
Baca juga: Banjir Masih Melanda Perkampungan RW 02, Kedoya Utara, Jakarta Barat
Anies mencontohkan, pada Senin (08/02/2021) dan Selasa (09/02/2021) saat BMKG menyatakan Jakarta berstatus siaga banjir, permukiman warga RW 04 bebas banjir.
Dengan cara seperti itu, pihaknya bersyukur air bisa ditahan dengan baik.
"Kita juga dimudahkan untuk bisa mengendalikan volume air di tempat ini. Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir," ungkapnya.
Meski tak menjelaskan rinci sejauh mana proyek normalisasi kali Sunter, Anies terus dilanjutkan pemerintah pusat dan Pemprov DKI sejak akhir tahun 2020 lalu.
"Tidak lama lagi fase kedua akan kita teruskan, yaitu memastikan bahwa tanggulnya (tanggul Kali Sunter) di sini dituntaskan, saat ini masih tanggul temporer (masih berupa beronjong)," tuturnya.
Terkait hal itu, Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan, saat pintu air Waduk Tiu berstatus siaga satu pada Senin (8/2) permukiman warganya bebas banjir dan pengungsi.
"Saat siaga satu kemarin Kali Sunter hanya meluap semata kaki (sekitar 10 sentimeter). Itu pun hanya di sekitar bantaran Kali Sunter, tidak sampai ke jalan," tukasnya. (Ifand/win)