Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya Akademi Komunitas yang memiliki salah satu tujuan agar masyarakat berkesempatan mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau memenuhi kebutuhan khusus.
"Akademi Komunitas adalah salah satu contoh bahwa pendidikan mengakui keberagaman termasuk dalam kebutuhan mengakses pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan lokal," jelas Mendikbud.
Untuk itu, kepada dua pimpinan perguruan tinggi tersebut, Mendikbud mengingatkan bahwa pada tingkat pendidikan tinggi masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam rangka melaksanakan transformasi pembelajaran.
Baca juga: Seorang Guru Hononer Ditangkap, Terlibat Peredaran Uang Dolar Palsu
"Respon perubahan ekonomi dan sosial yang melaju kian cepat dengan cara menghasilkan lulusan yang unggul, kompeten, berbudaya, dan berkarakter serta mampu menghadapi tantangan zaman," tutur Mendikbud.
Sembilan pejabat struktural yang dilantik oleh Mendikbud antara lain Sunarto sebagai Kepala Bagian Pengolahan Laporan Pengawasan, Sekretariat Inspektorat Jenderal; Harsono sebagai Kepala Bagian Tata Usaha, Sekretariat Inspektorat Jenderal; Undri sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat; Ucu Suhermina sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal.
Selanjutnya, Zulkifli Harto sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau; Hendra Gunawan sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat; Neneng Kartiwi sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti; M. Sanggupri sebagai Sekretaris Lembaga Sensor Film; dan Abu Chanifah sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Sekretariat Lembaga Sensor Film. (riza/winl)