Maksudnya, jika ternyata hamil, itu yang dicari dan siap mengawini. Tapi jika tak juga hamil, ya nggak papa juga namanya juga sekedar iseng selagi ngantuk.
Beberapa bulan pacaran, tahu-tahu Saminah mengaku hamil dan menuntut dinikahi. Jarwoto tentu saja senang sekali dan siap menikahi.
Tapi kan harus bertanya dulu pada istri pertama, siap tidak untuk dipoligami? Ternyata sang istri menolak, memilih diceraikan saja.
Tapi laporan Saminah bahwa sudah hamil di luar nikah itu kadung bocor dan viral di desanya.
Bahkan Sekdes Jarwoto didesak untuk mengudurkan diri. Warga tak mau punya pamong desa celamitan, menghamili janda segala. Maksudnya, mestinya kan dikawini dulu baru dihamili.
Mentang-mentang jadi Sekdes, ingin memberi pelayanan cepat sampai-sampai harus melanggar prosedur.
Demo itu berjalan tertib dan tak lama, karena Jarwoto siap mundur segera. Pak Sekdes juga langsung lapor untuk Pak Kades bahwa hanya sampai hari ini jadi pamongnya, karena mau mundur.
Pak Kades tentu saja heran dengan tekad Pak Carik. Tapi lagi-lagi Jarwoto bilang, minggu-minggu ini dia akan punya dua hajatan sekaligus.
Ceraikan istri dan kawini janda yang telah berhasil dihamili. “Tapi jaga prokes ya, nanti situ yang nikah, saya yang diperiksa polisi.” Kata Pak Kades.
Dispensasi bebas jaga jarak hanya pada sang istri. (TJ/Gunarso TS)