Tapi jawab Tatik sungguh mengejutkan, selama ini dia “nrima ing pandum” karena anak-anak masih kecil.
Baca juga: Mbah Sugiono Pinjami Uang “Bunga”-nya Cukup Kelonan
Jika ada resiko perceraian, kasihanlah mereka, karena akan kehilangan kasih saya seorang ibu atau bapak.
Dan gejala materialistis Tatik terasa setahun belakangan. Ketika tetangga beli kulkas dua pintu, Tatik lalu nuntut pada sumi kulkasnya yang hanya satu pintu supaya diganti seperti punya tetangga.
Merknya boleh apa saja, yang penting dua pintu, no frost (tak bersalju), dan sukur-sukur yang sudah disertifikasi halal oleh MUI.
Baca juga: Suami Menjadi TKI di Taiwan Dikencani Guru SD di Kelas
Demi membahagiakan istri, Bambang terpaksa ambil kulkas kreditan. Dan ketika cicilan belum lunas, Tatik sudah menunut pengin ganti TV LED yang tajam gambarnya dan enak di mata.
Kali ini Bambang tak mengabulkan, karena uang pensiunnya bisa impas hanya untuk mencicili kredit barang elektronik. Lalu keluarganya makan pakai apa?
Tatik pun ngambek dan beberapa hari kemudian dia pamitan lewat surat bahwa akan pergi dengan lelaki yang jadi PIL-nya.
Baca juga: Lagi Beli Bubur, Ibu dan Anak Ditabrak Fortuner hingga Luka Parah
“Mas Sriyono usianya memang sudah kepala enam, tapi orangnya bonavid Mas, mampu memanjakanku. Aku nggak usah dicari, aku titip anak-anak saja ya Mas.”
Begitu bunyi surat Tatik yang sepertinya ditulis tergesa-gesa.