Badai Haishen Memporakporandakan Korsel Setelah Menghajar Jepang

Senin 07 Sep 2020, 18:23 WIB
Gelombang tinggi akibat badai Haishen menghantam garis pantai di Busan, Korsel, Senin (7/9). (AFP/GettyImages)

Gelombang tinggi akibat badai Haishen menghantam garis pantai di Busan, Korsel, Senin (7/9). (AFP/GettyImages)

KORSEL - Badai topan Haishen me nerjang dan memporakporandakan Korea Selatan (Korsel), Senin (7/9),  merusak bangunan, menimbulkan banjir, dan memutus aliran listrik, serta melukai 20 orang.

Badai Haishen sebelumnya  menerjang beberapa pulau selatan di daerah Jepang.

Administrasi Meteorologi Korsel memperingatkan masyarakat akan adanya hujan sangat lebat dan angin yang sangat kencang yakni Badai Haishen. Haishen membawa angin dengan kecepatan maksimum 126 kilometer (78) mil per jam, dan mendarat di kota pelabuhan tenggara Ulsan.

Badan cuaca setempat mengatakan topan tersebut merupakan yang ketiga menghantam semenanjung dalam beberapa pekan, melemah dan kemungkinan akan diturunkan menjadi badai tropis dalam 24 jam.

Banyak mobil yang tersendat melewati banjir di kota Ulsan dan kota-kota pesisir lainnya seperti Busan, Sokcho dan Gangneung. Pekerja darurat bergegas untuk membersihkan pohon yang roboh dan rambu lalu lintas, bangunan, dan bangunan lainnya yang rusak. 

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan seseorang di Busan mengalami luka ringan setelah sebuah mobil terbawa oleh angin kencang, tetapi tidak memberikan laporan lebih lanjut mengenai korban.

Setidaknya 318 penerbangan masuk dan keluar dari provinsi pulau selatan Jeju dan di seluruh daratan dibatalkan, menurut Korporasi Bandara Korea.

Beberapa jembatan dan ruas rel kereta api ditutup, ribuan perahu nelayan dan kapal lainnya dipindahkan ke tempat aman, dan lebih dari 1.600 penduduk di wilayah daratan selatan dievakuasi karena kemungkinan longsor dan masalah lainnya.

Para pekerja pada Senin (7/9) pagi, menyelesaikan pemulihan listrik ke 11.523 dari 17.620 rumah tangga yang kehilangan listrik di daerah daratan selatan dan Jeju.

Haishen, yang berarti "dewa laut" dalam bahasa Cina, menghantam melalui Okinawa dan pulau-pulau selatan Jepang lainnya selama akhir pekan.

Lalu lintas masih lumpuh di beberapa tempat, kereta pun ditangguhkan dan sebagian besar penerbangan domestik masuk dan keluar dari bandara barat daya Jepang dibatalkan pada Senin (7/9)

Berita Terkait

News Update