INI kisah permesuman yang tak kenal tempat. Masak Rabin –Mita saking nafsunya kok begituan di pematang sawah. Tanpa sadar, di kala sedang hot-hotnya Rabin, 59, mencekik pasangannya. Mita, 59, yang merasa dalam bahaya langsung ambil kayu dan dipentungkan, sang PIL pun langsung wasalam.
Perselingkuhan antar tetangga sering terjadi di mana saja dan kapan saja. Padahal ibarat orang buang hajat, itu sama saja di halaman rumah sendiri. Pasti segera ketahuan dan baunya ke mana-mana. Maka jika sekedar melepas “hajat” cukuplah dengan yang di rumah sendiri, yang dijamin halal dan steril alias bebas hama sundep beluk.
Rabin warga Sibulue Bone (Sulsel) memang lelaki yang cukup perhatian pada sesamanya, khususnya janda cantik model Mita, tetangga sendiri. Dia sudah berusia 59 tahun dan Mita juga 59 tahun, jadi bak-buk lah kata orang Jawa.
Maklumlah, janda ini meski sudah oversek (di atas 50 tahun), tapi penampilannya masih oke punya. Buktinya Rabin setiap melihat janda tetangga ini langsung jantungnya senut senut. Rupanya Mita juga paham akan aspirasi arus bawah Rabin.
Tak peduli lelaki ini sudah punya keluarga, apa salahnya diuji coba. Siapa tahu pelayanan memuaskan. Maklum, Mita sendiri sebetulnya sangat kesepian. Sebab setelah hidup menjanda, dia jadi kehilangan kegiatan rutinitasnya bersama suami.
Sayang, dia menjanda ditinggal mati atau cerai, tak ada informasinya. Yang jelas Rabin ingin menindaklanjuti hasil koalisinya. Namanya orang selingkuh, jika sudah terbangun koalisi ke mana lagi muaranya jika bukan “eksekusi”? Maka keduanya lalu menuntaskan nafsu.
Jika situasi aman aksi mesum itu dilakukan di rumah Mita sendiri, dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkanya. Maklum, Rabin juga khawatir dicari-cari istrinya. Begitulah koalisi antar tetangga itu terus berlangsung.
Kalau koalisi parpol targetnya berbagi kekuasaan, maka koalisi model Rabin-Mita cukup berbagi kenikmatan. Kalau kasak-kusuknya sih sama, lobi ke sana kemari dari setengah kamar sampai bener-bener masuk kamar. Tapi entah kenapa, pasangan mesum Rabin-Mita itu mencari sansasi dengan cara hubungan intim di tengah sawah.
Gila lu? Apa nggak takut dilihat orang? Ya enggak dong, kan malam hari. Maka beberapa malam lalu, benar-benar Mita-Rabin grumutan ke tengah sawah hanya untuk mencari sensasi. Aksi mesum itu benar-benar berlangsung di atas pematang yang berkelebaran sekitar 40 Cm saja. Celakanya, ketika pertandingan sedang asyik-asyiknya, tahu-tahu tanpa sadar Rabin mencekik leher Mita sampai kesulitan bernapas.
Tahu dalam bahaya, langsung saja Mita menggapai kayu yang ada didekatnya dan dipukulkan ke kepala Rabin, pletakkkk…….! Rupanya pukulan terlalu keras, sehingga Rabin langsung terjengkang dan nyungsep di lumpur sawah. Mita pun buruburu kabur sampai kemudian pukul 07.00 pagi mayat Rabin ditemukan orang yang hendak kerja di sawah.
Sementara jenazah Rabin dimakamkan, polisi dalam penyelidikannya menuntun ke tersangka Mita yang diketahui seorang saksi malam-malam jalan dari arah sawah dengan langkah tergesa-gesa. Begitu dicross cek, ternyata Mita mengakui telah membunuh Rabin secara tak sengaja. “Saya pukul pakai kayu, habis dia mencekik saya,” kata Mita pada polisi Polsek Sibulue. Hati-hati, maunya hot ternyata nyawa bisa copot. (Tribun/Gunarso TS)