Ketimbang Hanya Dituduh Mending Dijalani Sekalian

Selasa 18 Agu 2020, 07:30 WIB

MESKI kerja di tempat hiburan malam, Tatik (29), bukan nyambi penjaja cinta. Tapi karena dituduh suami terus-terusan, akhirnya nekad punya PIL beneran, yang mampu mencukupi lahir batin. Kalau mau dicerai silakan saja. Dan Prapto (35), tak mau digertak, benar-benar Tatik diceraikan tak peduli anak jadi korban.

Banyak lelaki ganteng yang bisanya hanya jual tampang, tapi tak bisa ngumpani anak istri. Kerjanya hanya petentang-petenteng belaka, sementara istrinya yang kerja banting tulang untuk menegakkan kendil di dapur. Tapi suami yang modal tampang itu tak mau tahu pengorbanan istri, masih juga disalahkan bahwa cari makan sambil jual diri. Repot kan, suami jual tampang istri dituduh jual diri.

Terus terang, dulu Tatik gadis Surabaya ini terpikat pada Prapto karena kegantengannya. Bibirnya yang nampak merah meski tanpa gincu, sungguh punya arti tersendiri bagi Tatik. Soal pekerjaannya apa, olehnya tak dipikirkan benar. Tapi setelah menikah, baru dia menyesal. Pekerjaan Prapto ternyata tidak jelas, jika tak mau disebut pekerja serabutan. Tak punya bayangan berapa penghasilan sebulan, karena tak selalu ada pekerjaan yang mendatangkan uang.

Agar dapur tetap ngebul terpaksa Tatik cari kerja, dan diterimalah dia bekerja di tempat hiburan malam. Dia ngerti komputer dan pembukuan, sehingga ditaruh di administrasi. Tapi karena kerjanya di tempat hiburan malam dianggapnya Tatik kerja melayani tamu luar dalam.

Tuduhan ini tak hanya ditembakkan keluarga mertua, tapi juga suami sendiri. Karenanya Prapto minta keluar saja dari pekerjaan itu. Tatik sudah menjelaskan bahwa bukan itu pekerjaanya, tapi suami tak percaya juga. “Kalau saya keluar, sampeyan siap cari pekerjaan yang bisa hidupi keluarga?” tantang Tatik. Dan ternyata Prapto hanya diam menundukkan kepala. Mengheningkan cipta? Nggak juga, kan waktu itu belum HUT RI.

Begitulah, Prapto bisanya hanya ngomong doang. Lagaknya sih mau menyelamatkan istri. Kalau bentuk lembaga mau dinamakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Istri. Padahal pengikutnya hanya dia sendiri, ketuanya dia sekeretaris dia, bendahara juga dia.

Tapi lewat bibirnya yang memerah itu Prapto terus mengkritisi istri dan mendesak agar berhenti kerja. Jengkel setiap hari dikritisi, akhirnya Tatik benar selingkuh. Dipilihnya Kodrat (30), teman kuliahnya dulu. Dan ternyata lelaki ini memang bonafid. Dia minta Tatik keluar dari pekerjaan itu, demi menghindari opini publik.

Karena Kodrat siap menutup kebutuhan hidup keluarga lebih dari yang diterima di tempat hiburan, Tatik bersedia. Tapi resikonya dia harus siap menemani tidur Kodrat dengan segala konsekuensinya. Tatik pun  tak bisa mengelak. Dia pun lalu bisa membandingkan. Jika suami baru wacana “selamatkan istri”, Kodrat  sudah beberapa langkah lebih maju, bikin gerakan “kenikmatan istri orang” dengan segala resikonya.

Sejak itu Tatik jadi WIL-nya Kodrat. Begitu tahu istrinya benar-benar selingkuh, tentu saja Prapto marah besar. Mukanya merah, bibirnya juga tambah merah. Tapi Tatik malah menantang, “Kalau mau silakan saja ceraikan aku,” kata Tatik.

Tak mau ditantang, Prapto benar-benar mendaftarkan gugutan ke Pengadilan Agama Surabaya. Setelah beberapa kali sidang, diputuskan  bahwa pasangan Prapto-Tatik bubar demi hukum. Mengingat Tatik tak yakin kemampuan suami, dia minta hak asuh anaknya diberikan padanya.

Prapto kehilangan istri, kehilangan anak, yang ada tinggal merahnya bibir doang! (JPNN/Gunarso TS)


News Update