JAKARTA - DPP PDIP kembali akan mengumumkan nama-nama pasangan calon kepala daerah gelombang ketiga yang bakal diusung dalam Pilkada Serentak 2020, pada Selasa (11/8/2020).
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristianto, pasangan yang diumumkan sebanyak 75 paslon. Sebelumnya DPP PDIP telah mengumumkan 48 pasangan calon pada 19 Februari, dan 45 nama calon pada gelombang kedua pada 17 Juli. Pilkada 2020 sendiri digelar di 270 daerah, yang terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
"Paslon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Gelombang III Diumumkan Selasa, 11 Agustus 2020," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristianto, Senin (10/8/2020).
Menurut dia, pengumuman kali ini disemangati momentum peringatan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus.
"Momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-75 dijadikan spirit untuk menggelorakan semangat patriotisme, nasionalisme-kebangsaan bagi Indonesia yang berbangsa satu, bertanah air satu, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,” katanya.
Karena itulah jumlah paslon yang diumumkan pun mengambil angka simbolik 75, setelah pengumuman sebelumnya mengambil angka simbolik 45," kata Hasto Kristiyanto.
Hasto menegaskan, semangat rasa cinta Tanah Air sangatlah penting. Untuk itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan membumikan Pancasila bagi tatanan masyarakat Indonesia yang bebas dari segala bentuk penjajahan memerlukan rasa cinta Tanah Air.
"Cara pandang melihat kemerdekaan Indonesia sebagai spirit pembebasan dan pada saat bersamaan berorientasi global guna membangun persaudaraan dunia itulah yang akan ditekankan dan bersifat wajib bagi para pemimpin kepala dan wakil kepala daerah," ungkapnya.
Ditegaskannya, seluruh calon kepala dan calon wakil kepala daerah juga diminta untuk memperkuat semangat berdiri di atas kaki sendiri.
Menurutnya, pelaksanaan pilkada di tengah Pandemi Covid-19 justru menjadi tanggung jawab pemimpin di dalam membangun harapan rakyat, dan pada saat bersamaan menawarkan kebijakan komprehensif dengan semangat gotong royong memerangi penyebaran virus itu, memerkuat tradisi hidup sehat guna meningkatkan sistem imunitas rakyat, dan pada saat bersamaan mendorong kebijakan untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang muncul di tengah pandemi. (win)