Cabuli Anak Tiri Berkali-kali Begitu 'Disepuh' Melahirkan

Senin 10 Agu 2020, 07:30 WIB
Cabuli Anak Tiri Berkali-kali Begitu 'Disepuh' Melahirkan

Cabuli Anak Tiri Berkali-kali Begitu 'Disepuh' Melahirkan

MAKIN banyak saja bapak tiri biadab, terbaru Wagiat (48), dari Serang (Banten). Anak tirinya bernama Sarini (15), diperkosanya berulang kali. Dalam kondisi hamil, masih juga di-“sepuh”- nya, sehingga Sarini melahirkan lebih cepat. Keruan saja Ny. Kamini (43), tidak terima dan dilaporkanlah ke polisi.

Yang biasa “disepuh” itu emas. Tapi dalam masyarakat Jawa ternyata “nyepuh” bisa mengandung makna lain. Misalnya, istri dalam kondisi hamil masih juga diajak “serangan umum” itu juga bisa disebuy “nyepuh”. Konon memang ada alasan, katanya biar si bayi lebih kuat. Benarkah itu? Bisa saja itu hanya alasan lelaki untuk melegimitid hobinya.

Tanara, Serang. Ini semua bermula dari kecerobohan Ny. Kamini ibu Sarini yang mencari suami baru kurang selektip. Padahal di era gombalisasi ini, semakin banyak suami predator seks, yang suka makan korban kalangan anak tiri. Tapi ya mau bagaimana lagi, memangnya sudah ada metodenya untuk mengetahui calon-calon suami celamitan pada anak tirinya?

Begitulah yang terjadi. Begitu suami pertama meninggal, beberapa tahun kemudian dia ketemu duda Wagiat, yang rupanya kesengsem pada penampilan si janda. Secara terus terang Kamini mengakui bahwa sudah ada anak perempuan bawaan usia 12 tahunan, apakah itu tak menjadi penghalang? Tapi jawab Wagiat sangat menyejukkan. “Kalau aku, sudah sayang sama emaknya harus pula menyayangi anaknya.” Kata Wagiat membuat Kamini klepeg-klepeg.

Maka keduanya pun menikah dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kehidupan Kamini kembali bergairah, karena ternyata Wagiat memang lelaki yang baik. Tapi itu ternyata hanya tampilan luar belaka. Di lembah hatinya yang paling dalam, dia ternyata kemudian juga mengincar Sarini yang mulai tumbuh dewasa, di mana secara phisik juga mulai kelihatan memang enak digoyang dan perlu.

Mala petaka itu terjadi ketika Wagiat mengiming-iming Sarini untuk jajan bakso. Tentu saja ABG itu senang ditraktir ayah tiri. Tapi yang terjadi kemudian, dalam, perjalanan pulang seusai jajan bakso, sepeda motor dibelokkan ke hutan kecil. Di sinilah Sarini dipaksa menerima “bakso” urat Wahidi yang lain. Awalnya sempat menolak, tapi karena diancam akhirnya pasrah.

Ternyata Wagiat menjadi ketagihan. Dalam berbagai kesempatan Sarini kembali dipaksa melayani. Semua ini sang ibu tak pernah tahu, sebab ketika hamil ABG itu juga tak mau gelar perkara di depan Wagiat dan ibunya. Untuk kamufl ase, dia hanya memakai daster untuk menutupi kehamilannya.

Dan ketika kehamilan Sarini sudah menginjak 9 bulan, Wagiat masih juga “menyepuh”-nya. Begitu selesai dan si ABG ke kamar mandi, tahu-tahu bayinya lahir dengan tangisnya yang nyaring. Tentu saja Ny. Kamini kaget, dari mana asal-usulnya kok tahu-tahu hamil. Siapa pula pelakunya. Begitu Sarini menyebut nama Wagiat, langsung saja Kamini lapor polisi dan Wagiat pun ditangkap. Jika ada bakso beranak, ya Sarinilah salah satu korbannya. (rb/gunarso ts)


Berita Terkait


News Update