GTP Covid-19 Kabupaten Bekasi Sebut Kasus Corona di Wilayahnya Didominasi Importer Case

Jumat 07 Agu 2020, 17:23 WIB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah 

BEKASI - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah mengakui meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, meningkat jumlah tersebut didominasi dengan kasus impor alias importer case.

Hal itu diungkapkan Amlamsyah saat ditanya mengenai penyebab meningkatnya jumlah warga yang terpapar Covid-19. "Beragam (asal peningkatan dari klaster mana). Lebih banyak mereka yang KTP Bekasi tapi tinggal di Jakarta,” kata dr Alamsyah, Jumat (7/8/2020) 

Berdasarkan data yang dirilis dalam laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dari total 441 orang yang terpapar Covid-19 pada 3 Agustus lalu, bertambah 38 hingga menjadi 479 orang hingga Jumat (7/8/20), pukul 11:00 WIB. Dari total 479 kasus, 383 orang dinyatakan sembuh, 22 orang dirawat di rumah sakit, dan 42 menjalani isolasi mandiri. “Memang lebih banyak OTG (orang tanpa gejala),” lanjutnya.

Sedangkan untuk kasus suspek atau orang yang dicurigai terinfe.ksi Covid-19, bertambah menjadi 5609. Sedangkan kasus kontak erat juga turut bertambah menjadi 2179, dimana 158 di antaranya dalam pemantauan. Dilihat dari sebarannya, Kecamatan Tambun Selatan mencatatkan kasus paling tinggi sebanyak 26 orang, disusul Cibitung 10 orang, dan Babelan 8 orang. (junius/ruh)

 

News Update