SEBAGAI pemijat keliling, Saiful (40), punya legitimasi untuk meraba-raba orang, apapun jenis kelaminnya. Tapi ketika memijat Ny. Tuning, (25), terlalu nggratil ke mana-mana, suaminya pun tak terima. Saiful pun dilaporkan ke polisi dan ditangkap. Ternyata dia memang termasuk lelaki doyan, kawin saja 3 kali.
Jika klepon saja harus Islami, maka tukang pijat yang Islami hukummya menjadi wajib. Artinya, tukang pijat wanita hanya melayani pelanggan wanita. Begitu juga tukang pijit pria juga khusus melayani pelanggan pria. Jika pemijat wanita terpaksa memijat lelaki, si pemijat harus sudah nenek-nenek, sehinga bisa dihindari kemungkinan macem-macem.
Tapi karena belum ada kode etik pemijat, Saiful tukang pijat dari Manyar Sambongan Surabaya berani cari konsumen wanita pula. Anehnya ada juga konsumen yang mau memakai jasanya. Alhamdulillah, selama ini tak ada masalah. Apa lagi setiap pergi cari konsumen Saiful selalu ditemani oleh istrinya. Logikanya, mana ada lelaki berani “macem-macem” di depan hidung istrinya?
Tapi “garansi” atas Saiful luntur ketika dia dipanggil calon konsumen di Keputih Timur. Saat dia bersama istri cari pasien dengan sepeda motor Honda 69 yang berbyunyi ngukkkk …..engukkkk itu, tiba-dipanggil seorang lelaki. Katanya yang mau pijat istrinya, Tuning, dengan keluhan sakit perut tak kunjung sembuh.
Tapi saat melihat calon konsumennnya, mendadak mata Saiful nampak bergairah, sampai ada yang “under-stand”. Istri tuan rumah ini memang cantik dan muda, sehingga pikiran Saiful jadi ke mana-mana padahal saat itu ada istri di dekatnya. “Peduk tenan cah iki (seksi betul anak ini),” kata batin Saiful.
Oleh tuan rumah Saiful diminta masuk kamar, tempat di mana pijat-memijat itu berlangsung. Sedangkan istri Saiful tetap di ruang tamu ngobrol bersama suami pasien. Keduanya percaya, acara pijat baik-baik saja sehingga satu jam kemudian selesai dengan bayaran Rp 100.000,-
Tapi yang terjadi di dalam kamar sangat berbeda dengan pemikiran mereka yang ada di ruang tamu. Sebab di dalam kamar, Tuning kemudian diminta buka celana dalamnya dan pakai sarung saja. Atas legitimasi seorang dukun, Ny. Tuning mengikuti saja perintah Saiful. Dan mulailah tukang pijat itu menggosok tubuh pasien dengan minyak gosok.
Bagi hidung normal, bau minyak gosok akan ngedroplah gairahnya andaikan dia punya gairah syahwati. Tapi beda dengan Saiful, mungkin karena hidung sudah kebal, justru semakin bernafsu melihat bodi mulus pasiennya. Maka tangannya mulailah nggratil, mencoba menjamah daerah di luar demarkasi.
Ny. Tuning mencoba menepiskan tangan nggratil itu. Tapi Saiful semakin nekad, bahkan ketika berhasil mencapai gunung Merapi-Merbabu, dia mencona memutar-mutarnya macam tuning radio transistor 3 band. Tentu saja Ny. Tuning berteriak dan suaminya pun menghambur ke kamar.
Gegerlah di kampung itu, sampai polisi Polsek Sukolilo turun tangan dan mengamankan Saiful si pemijat nggratil. Dalam pemeriksaan terungkap, ternyata dia pernah menikah 3 kali. Dan menurut catatan di kantor polisi, dia pernah berurusan dengan polisi dalam kasus izin senjata tajam.
Sekarang kembali jadi urusan polisi karena kasus senjata tumpul. (BJ/Gunarso TS)