Belakangan Malam Hari Terasa Lebih Dingin, Karena Minimnya Awan

Selasa 28 Jul 2020, 07:50 WIB

JAKARTA – Banyak warga yang mengatakan, pada malam hari terasa dingin sekali, terutama kalangan yang tinggal di wilayah Pulau Jawa. Di media sosial hal itu banyak terungkap, bahkan ada yang mengaku di malam hari dinginnya sampai menusuk tulang.

Soal dingin di malam hari, kita bisa merasakan setiap musim kemarau memang begitu keadaannya, di kulit terasa lebih dingin dibanding malam-malam biasanya.

Soal dingin yang agak ekstrim di malam hari untuk ukuran Indonesia, memang sudah menjadi hal wajar kalau memasuki puncak musim kemarau.

Adi Ripaldi dari BMKG Pusat pernah menyatakan, hal yang wajar dan sudah menjadi karakter umum musim kemarau jika malam hingga dini hari udara wilayah DKI Jakarta terasa lebih dingin. Adi menyebutkan suhu minimum wilayah DKI Jakarta tercatat 22 derajat Celsius, sedangkan suhu maksimum 32 derajat Celsius. Rata-rata suhu harian DKI Jakarta adalah 28-30 derajat Celsius

Disebutkannya kalau Jakarta terasa lebih dingin saat malam hingga pagi ketika musim kemarau, karena minimnya awan, sehingga terasa panas di siang hari namun dingin saat malam.

Pasalnya, pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit.

Yan Firdaus dari BMKG Bandung mengatakan, pada musim kemarau ini memang otomatis tutupan awan juga berkurang sehingga energi laten panas yang ada di permukaan bumi banyak terbuang ke angkasa sehingga di pagi hari terasa lebih dingin.

Diungkapkan Yan, suhu dingin ini berpotensi terjadi setiap pagi selama musim kemarau. Dengan demikian suhu dingin ini akan sering terasa setiap pagi hari selama kemarau.

Yan menambahkan, meski di pagi hari cenderung dingin, suhu di siang hari cenderung menghangat. Bahkan, suhu di siang hari bisa diprediksi mencapai 29.5 derajat celcius. (win)

News Update