Terkait Proyeksi ICP tahun 2021 pada kisaran 42-45 dollar per barel FPKS sangat sepakat.
"Kalau assesnya karena resiko ketidakpastian maka angka 40-42 dollar per barel saya kira realistis. Karena per hari ini harga minyak dunia dikisaran 37 dollar (per barel) menurut WTI dan 39 dollar (per barel) menurut BRENT. Dua sumber ini kan yang selalu menjadi benchmark utama pemerintah menetapkan ICP. Bahkan ESDM sendiri membuat proyeksi rata2 ICP tahun 2020 hanya di angka 35-37 dollar (per barel). Jadi penetapan ICP di angka 42-45 dollar per barel bagus sekali. Tidak terlalu pesimis, tidak juga terlalu optimis." tegas Rofik.
Rofik menilai, penetapan angka ICP tahun 2021 yang terukur dalam kondisi ketidakpastian saat ini sebagai asumsi dasar Makro Ekonomi sangat penting karena resultante nya berpengaruh ke Postur APBN.
"Jangan sampai antara outlook APBN dengan realisasi nantinya terjadi deviasi yang terlalu lebar." tambah Rofik yang juga sebagai Anggota Panja Asumsi Banggar DPR RI. (rizal/tri)