JAKARTA - Saluran pipa milik PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jalan Delima II, RW 03 Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, bocor dan terbakar, Sabtu (30/5/2020). Hal itu disebabkan warga sebelumnya membakar ikan di atas pipa yang ditanam di bawah tanah.
Kohar (61), pemilik rumah mengatakan, bocornya pipa dan mengeluarkan api setelah dirinya membakar ikan di samping rumahnya. Ia yang tak sadar di bawah tanah itu ada pipa gas, awalnya tenang ketika diminta untuk membuat arang. "Nggak sadar kalau di bawah ada pipanya, makanya pas di atas tanah saya bakar kayu untuk dijadikan arang," katanya, Sabtu (30/5/2020).
Hampir 30 menit sampai ikannya matang, kata Kohar, ia pun membakar ikan di tempat itu. Dan setelah 15 menit berlalu, tiba-tiba terdengar suara gas bocor dan tak berapa lama keluar api. "Habis bakar-bakar ikan sudah mati semuanya, saya siram juga pakai air. Eh nggak lama muncul api," ujarnya.
Atas kejadian itu, kata Kohar, tetangganya langsung melaporkan kejadian itu ke pihak pemadam kebakaran. Warga khawatir api semakin membesar dan membakar rumah yang ada. "Cuma alhamdulillah pemadam belum sampai api sudah berhasil kita padamkan, ngggak sampai 10 menit sudah nggak ada api. Pipanya juga sudah saya bungkus lagi pakai kain basah," ujarnya.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, insiden berawal saat warga melakukan pembakaran. "Kemungkinan ada arang yang masih menyala, sehingga begitu kena gas apinya langsung menyala," kata Gatot.
Meski api berhasil dipadamkan warga dan tak merembet ke rumah, semburan gas pipa yang bocor sempat bertahan beberapa saat. Pihaknya pun melakukan pengamanan di sekitar lokasi dan meminta warga tak memicu api dahulu. "Kami lakukan pencegahan kalau terjadi penyalaan kembali, makanya kita minta steril dulu," ujarnya.
Belum diketahui pasti kerugian materil akibat bocornya pipa karena petugas dari PT PGN masih dalam melakukan penanganan. Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan petugas PT PGN untuk penanganan. "Petugas dari PGN sudah dilokasi untuk mengatasi hal itu," pungkasnya. (ifand/ys)