MESKI menjadi korban PHK, semangat Sofian mencari nafkah buat keluarganya tak pernah surut. Ia terus berusaha bagaimana ‘dapur’ rumahnya tetap mengebul. Tak peduli sekalipun dirinya harus banting setir sebagai pencari ikan dan udang di Setu Rawa Besar. Dia bersyukur karena masih terus diberi rezeki oleh Tuhan.
“Karena ada Corona, saya terkena PHK dari toko bangunan Mitra 10. Saya beralih menjadi pencari ikan dan udang. Yang penting, bisa menafkahi keluarga,” katanya kepada Poskota.co.id di sela ngabuburit di Setu Rawa Besar Kp Lio, Pancoran Mas, Depok.
Warga Pancoran Mas, Depok, ini mengatakan Setu Rawa Besar bukan hanya menjadi tempat mencari ikan dan udang, melainkan termasuk salah satu obyek rekreasi air di Kota Depok. Setiap hari tempat ini selalu ramai dikunjungi warga. Apalagi bulan puasa seperti sekarang, tak sedikit warga yang datang untuk menunggu waktu berbuka puasa.
DIMANFAATKAN WARGA
Di Bulan Ramadan sebelumnya, sepanjang pinggir Setu selalu banyak dimanfaatkan warga untuk bermain dan memancing. Bahkan tak sedikit pedagang yang menjual takjil. Namun karena tahun ini ada pandemi Corona, suasana begitu sepi. Sebab bila terlihat ada kerumunan, aparat Satpol PP dan polisi bakal menyuruh bubar.
Di Setu ini, Sofian menjemput rezeki. Dia bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk bisa mendapatkan ikan dan udang. Dalam sehari, ia mengaku ada saja ikan dan udang yang didapat. Terkadang sedikit, kadang banyak.
BISA BAWA RP50 RIBU
“Kalau nasib lagi bagus, hasil tangkapannya berupa ikan dan udang bisa mencapai 3 Kg,” tutur bapak tiga anak ini. Menurut Sofian, hasil tangkapannya kerap dijual ke pasar. Kadang dijual ke pedagang ikan hias.
“Kalau tangkapan banyak bisa bawa uang Rp50 ribu/hari. Sebaliknya kalau lagi sepi, paling bawa uang ke rumah Rp20 ribu,” ucapnya.
Di masa pandemi corona sekarang ini, dirinya berharap pemerintah juga memperhatikan warga yang betul-betul terdampak corona, termasuk para pekerja yang terkena PHK.
Walau dirinya kini menjadi pencari ikan dan udang di Setu, Sofian mengaku sangat bersyukur masih bisa memberi nafkah untuk keluarga di rumah. Apalagi Setu Rawa Besar saat ini sudah ditata rapi, sehingga kondisinya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Tidak kumuh. Tak banyak bangunan liar di sepanjang bibir Setu.
“Sekarang jadi obyek wisata air. Mudah-mudahan bisa menambah penghasilan warga sekitar Setu, termasuk saya,” ujanya. (angga/bi/bu/ys)