JAKARTA – Pandemi virus corona (covid-19) ikut menghantam pasaran harga minyak sawit mentah (CPO) nasional. Harga referensi produk CPO untuk penetapan bea keluar periode April 2020 pun ikut turun menjadi 653,76 dolar AS/Metric Ton, dari Maret 786,63 dolar AS/MT.
"Bea Keluar ditetapkan USD 0/MT karena di bawah patokan 750 dolar AS/MT, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan nomor 29 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana, Selasa (31/3/2020).
Periode Maret 2020, Bea Keluar sempat ditetapkan 3 dolar AS /MT dengan HPE CPO sebesar 786,63 dolar AS/MT. Atau menurun dari periode Februari yang 839,69 dolar AS/MT dengan BK sebesar 18 dolar AS/MT kendati tanpa dikenai BK (USD 0/MT) pada Januari dengan referensi 729,72 dolar AS/MT.
Penurunan tersebut diprediksi sebagai dampak pandemi Covid-19, yang memaksa turunnya konsumsi India dan Uni Eropa. Kantor berita Reuters melaporkan, permintaan minyak sawit dari India yang notabene pembeli minyak nabati terbesar dunia turun di bawah 23 juta ton pada tahun lalu.
Sementara konsumsi minyak nabati Uni Eropa juga diperkirakan turun karena lockdown memaksa restoran tutup dan mobilitas orang menjadi terbatas.
Data worldometer.info mencatat Amerika Serikat sebanyak 164.274 kasus, Italia (101.739 kasus), Spanyol (87.956 kasus), dan Tiongkok (81.171 kasus) setelah dicabut status lockdown dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei. (rinaldi/tri)