Ada Pesan Berantai Soal Premanisme di Cideng, POLISI: Itu Hoaks!

Selasa 31 Mar 2020, 12:05 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.(firda)

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.(firda)

JAKARTA - Sebuah pesan berantai tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp. Pesan berantai itu menginformasikan soal aksi premanisme di Cideng, Jakarta Pusat.

Diduga aksi premanisme itu merupakan buntut dari pembatasan kegiatan di luar rumah selama wabah virus corona. Di mana aksi premanisme itu diduga dilakukan masyarakat untuk mendapatkan uang.

"Mas Agus dapat WA dari teman: Teman-teman saya diinfo di group sebelah situasi Jakarta mulai rawan. Hati-hati keluar rumah ya, di Cideng banyak tukang palak mintain uang. Mobil diberhentikan, minta uang di jalanan. Jadi kalau engga perlu, jangan keluar rumah soalnya mereka juga susah, engga ada uang buat makan dan obat-obatan," bunyi pesan berantai yang beredar melalui pesan WhatsApp tersebut.

"Dari anak sales, tadi dia lihat di Cideng, mobil sama motor disetopin, dompet diambil paksa, dibelokin arah motornya karena orangnya banyak pakai benda tajam. Take care," sambungnya.

Terkait pesan berantai tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan kalau isi pesan tersebut tidak benar atau hoaks.

"Isi pesan berantai yang beredar itu hoaks," kata Yusri dalam keterangannya, Selasa (31/3/2020).

Ia mengatakan, polisi telah mendatangi lokasi untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Namun tidak ditemukan sebagaimana yang disebutkan dalam isi pesan berantai itu.

"Jajaran reskrim Polsek Metro Gambir sudah melakukan pengecekan dan konfirmasi informasi adanya aksi pemalakan terhadap masyarakat di wilayah Cideng. Wilayah Cideng masih aman dan kondusif," jelas Yusri. 

Oleh karena itu, Ia mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyaring informasi yang beredar di media sosial. Terlebih pembuat dan penyebar berita bohong dapat dipidana.

Selain itu, polisi juga terus melakukan patroli siber untuk menjerat para pembuat dan penyebar berita bohong di tengah pandemik ini. Pasalnya, berita bohong soal virus corona dapat meresahkan masyarakat.

"Kita kejar semua pelaku yang mencoba menyebarkan berita bohong menyangkut masalah Covid-19 dan membuat resah masyarakat. Kami akan melakukan tindakan tegas," tandas Yusri. (firda/mb)

Berita Terkait

News Update