JAKARTA – Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar menyayangkan sikap Kejagung mengaku tidak bisa melaksanakan putusan Peninjauan Kembali (PK) kliennya. Pernyataan itu menurut dia semakin membuktikan bahwa Jaksa Agung M Prasetyo telah melanggar perbuatan hukum. Kejagung beralasan Chuck sudah dicopot sebagai PNS sesuai putusan BKN. "Kejaksaan sepertinya berpura-pura tidak tahu keberadaan MA sebagai lembaga pengadilan tertinggi. Keputusan Jaksa Agung atas pemecatan Chuck jika dibuka, malah akan membuat masyarakat lebih heran lagi. “Bayangkan, Chuck dipecat karena dituduh tidak masuk kerja selama 28 hari, coba Undang Undang ASN mana yang menyatakan seorang ASN dapat dipecat karena 28 hari tidak masuk kerja tanpa adanya selembarpun surat peringatan dari pimpinannya," kata Haris di Jakarta, Jumat 27 September 2019. Secara sederhana, kata Haris, Kapuspen Kejagung Mukri harusnya belajar membaca lagi dasar-dasar KUHP dan KUHAP. Sebab menurut dia, putusan MA sudah menunjukkan pertimbangannya bahwa Chuck saat melakukan tugas ada ijin dari atasan, sehingga itu bisa menjadi dasar. Haris menambahkan, jika digunakan beberapa dasar hukum yaitu Pasal 116 ayat 7, ayat 2. Pasal 72 ayat 1, pasal 81 ayat 2, pasal 83 dan 84 pada UU administrasi pemerintahan, maka sanksi administratif ke Chuck bisa dianggap sebagai bentuk sesat pikir Kejagung. Haris menduga pernyataan Kejagung ini sebagai bentuk kepanikan karena telah memperlakukan Chuck Suryosumpeno sewenang wenang. “Patut dipahami, Chuck ini tidak seperti para pejabat Kejagung yang saat ini menduduki posisi sebagai pimpinan. Mereka takut jika tidak punya jabatan lagi. Chuck tidak berharap jabatan! dia hanya fokus bahwa siapapun di bumi pertiwi ini tidak layak untuk diperlakukan semena-mena.” Haris pun menganggap Kejagung lupa atau pura-pura lupa soal larangan kriminalisasi terhadap kebijakan pemerintah yang dikeluarkan Presiden Jokowi pada Juli 2016 lalu. "Karena instruksi ini ditujukan kepada seluruh jajaran penegak hukum, tak terkecuali Kejaksaan. Jadi Jaksa Agung saat ini sudah melanggar perintah Presiden," kata dia. Sementara Pakar Hukum Universitas Pelita Harapan, Jamin Ginting berpendapat putusan PK Chuck bisa dikatakan sebagai suatu dasar yang cukup kuat terlihat. "Kalau bicara tentang perbuatan Chuck ini sebagai suatu perbuatan administrasi negara atau tata usaha negara, maka sudah selesai karena sudah diputuskan di pengadilan tata usaha negara," kata Jamin. Artinya, kata dia, tidak ada lagi unsur yang menyatakan adanya tindakan melawan hukum yang dimaksudkan dalam pasal 2 UU Tipikor. "Kenapa demikian? karena seperti yang tadi saya katakan karena putusan di TUN sudah memiliki kekuatan hukum tetap," ujarnya. Sebagai pejabat hukum, Jaksa Agung Prasetyo dalam menyikapi kasus Chuck sudah menunjukkan ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. "Artinya, jika tidak patuh terhadap ketentuan yang mengatur tentang harus melaksanakan suatu putusan yang sah. Maka dia sudah saya katakan sebagai perbuatan melawan hukum," kata dia. Sebagai solusi, lanjutnya, maka bisa dilakukan yang namanya upaya paksa agar pejabat tersebut mau melakukannya. Sebab setiap orang yang tidak mau sukarela melaksanakan putusan TUN dalam konteks hukum acara tetap maka bisa dilakukan upaya paksa. "Dan ada instrumen untuk melakukan upaya paksa tersebut sesuai UU yang berlaku," imbuhnya. Ia pun mengatakan, presiden harus turun tangan mengatasi kekalutan hukum yang dilakukan oleh tindakan jaksa agung yang sembrono ini. Karena kewenangan jaksa agung berada langsung di bawah pengawasan presiden.(tri)

Panik Eksaminasi Kasuk Chuck, Haris: Kejagung Harus Belajar Lagi KUHP dan KUHAP
Jumat 27 Sep 2019, 14:35 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

Flagship Killer! Tecno Pova 7 Ultra 5G HP Gaming dengan Baterai Badak 7.000 mAh Dimensity 8350
Minggu 13 Jul 2025, 11:31 WIB
Nasional
Mengapa Tes Diagnostik Jadi Asesmen Formatif Wajib? Simak Penjelasan Lengkap Tujuannya
13 Jul 2025, 11:27 WIB

HIBURAN
Ahmad Dhani Menyayangkan Maia Estianty Gembar-gemborkan Kasus Perselingkuhan
13 Jul 2025, 11:23 WIB

TEKNO
Update Harga Samsung A35 5G RAM 8/256 GB per Juli 2025, Apakah Masih Layak Dibeli?
13 Jul 2025, 11:23 WIB

TEKNO
Cari HP Gaming Gacor Harga 2 Jutaan? Cek 7 Rekomendasi Terbaik 2025 Ini
13 Jul 2025, 11:23 WIB

EKONOMI
Cek Harga Emas Antam Minggu, 13 Juli 2025 Masih Dibanderol Rp1.919.000 per Gram
13 Jul 2025, 11:15 WIB

TEKNO
Harga Rp2 Juta Kurang Seribu, Redmi Pad 2 Tablet Entry Level Killer dengan Layar 2,5K
13 Jul 2025, 11:08 WIB


EKONOMI
8 Kriteria Penting dalam Menilai Aset Investasi Menurut Timothy Ronald
13 Jul 2025, 10:59 WIB

TEKNO
5 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Spek Kece Harga Bersahabat
13 Jul 2025, 10:57 WIB

HIBURAN
Ghozee Siapa? TikToker UMM yang Viral Lewat Parodi Dilan dan Senggol Kampus Dikabarkan Meninggal Dunia
13 Jul 2025, 10:54 WIB

HIBURAN
Ahmad Dhani Mendapat Teguran dari Al, El, dan Dul Terkait Video yang Menyinggung Maia Estianty!
13 Jul 2025, 10:51 WIB

EKONOMI
3 Kunci Raih Kekayaan di Era Modern, Timothy Ronald: ‘Cuma Butuh Waktu 1 Tahun'
13 Jul 2025, 10:50 WIB

EKONOMI
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Minggu 13 Juli 2025: Galeri24 dan UBS Turun, Antam Tak Tersedia
13 Jul 2025, 10:46 WIB


Nasional
Guru Harus Tahu! Contoh Nyata Penerapan Prinsip Berkesadaran dalam Pembelajaran Mendalam di Kelas
13 Jul 2025, 10:38 WIB


EKONOMI
Jangan Nunggu Tua Baru Kaya! Ini Strategi Sukses Muda Sebelum 30 Tahun ala Timothy Ronald
13 Jul 2025, 10:26 WIB

NEWS
Polri Gelar Operasi Patuh Jaya 14-27 Juli 2025, Ini Jenis Pelanggaran yang Diincar
13 Jul 2025, 10:25 WIB
