SEBAGAI akademisi, ia tak mau hanya berkutat memberi kuliah di dalam kelas. Fahmi juga ingin ilmu bermanfaat buat kemaslahatan rakyat. Inilah yang menjadi semboyan Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. Untuk itu, Fahmy tak mau menguasai ilmu secara teori saja. Tapi juga menguasai pengetahuan langsung dari lapangan. Karenanya, ia kerap terjun ke lapangan. "Sebagai pengamat, saya menempatkan diri sebagai 'tukang adzan', yang mengajak pada kebenaran dan kemenangan. “Sebagai akademisi, saya harus mengatakan benar adalah benar. Salah adalah salah. Memang melelahkan, tetapi saya jalani dengan penuh semangat untuk memberi kontribusi bagi negeri," kata dosen kelahiran 1961 di Solo ini. Sehingga dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, sejak 1990 sampai sekarang ini nyaris bolak-balik Yogyakarta-Jakarta setiap minggu. Selain mengajar progam MBA UGM Kampus Jakarta, juga kerap menjadi narasumber diskusi media dan beberapa Stasiun TV terkait Ekonomi Energi. Fahmy juga dikenal sebagai penulis produktif. Baginya menulis bagai zat adiktif, terutama menyangkut isu kedaulatan energi. Ia mengatakan, menulis menjadi langkah kecil sebagai wujud kepedulian terhadap negara. "Ibarat tukang adzan, kita menyeru orang untuk shalat. Begitupun dengan menulis," ujarnya. Kegemarannya tidak datang begitu saja. Kecintaannya pada dunia tulis-menulis diawali tatkala aktif menulis di jurnal ilmiah. Kemudian, dia melihat media massa bisa menjadi tempat untuk menyuarakan gagasan. "Panggilan hati mendorong saya konsisten menulis di media massa," kata bapak tiga anak ini. Saat ini, Fahmy rutin menulis satu bulan sekali di berbagai media massa lokal dan nasional. Masalah kedaulatan energi di Indonesia, kata dia, sangat banyak dan belum selesai. Hal itu yang membuat sejumlah media massa memintanya menulis di kolom opini. "Dulu puluhan kali ngirim tulisan ke media cetak ditolak terus. Sekarang malah diminta walau kadang saya sampai enggak tidur dua hari demi memenuhi permintaan," tuturnya. Sebagai akademisi, ia harus mengatakan benar adalah benar, salah adalah salah. "Memang melelahkan, tetapi saya jalani dengan penuh semangat untuk memberikan kontribusi bagi negeri," tegasnya. (rizal/bi)

Fahmy Radhi, Panggilan Hati Mendorongnya Terus Menulis
Sabtu 21 Sep 2019, 08:08 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

GAYA HIDUP
Rezeki Tiba Tanpa Diduga! Enam Zodiak Ini Diramalkan Akan Dihujani Keberkahan oleh Alam Semesta, Ada Punya Kamu?
02 Agu 2025, 14:18 WIB

GAYA HIDUP
Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok, 3 Agustus 2025: Saatnya Percaya Proses dan Ikuti Rasa Ingin Tahu
02 Agu 2025, 14:14 WIB

EKONOMI
Kekuatan Uang dalam Kehidupan Menurut Timothy Ronald, Simak Penjelasannya
02 Agu 2025, 13:55 WIB


Nasional
Cara Mengetahui Sekolah Penerima BOS Kinerja 2025 dan Rincian Besaran Dana per Sekolah
02 Agu 2025, 13:53 WIB


JAKARTA RAYA
Bina Marga Jakarta Akan Tambal Jalan Rusak Dampak Galian Utilitas di Duri Kepa
02 Agu 2025, 13:41 WIB

EKONOMI
Pentingnya Meningkatkan Skill sebagai Investasi Masa Depan, Begini Penjelasan Timothy Ronald
02 Agu 2025, 13:03 WIB



GAYA HIDUP
Ramalan Zodiak Minggu 3 Agustus 2025: 5 Zodiak Diprediksi Berbahagia dan Sukses
02 Agu 2025, 12:33 WIB

OLAHRAGA
Ryo Matsumura Cedera Panjang, Persija Jakarta Buka Musim Super League dengan Skuad Full Brasil
02 Agu 2025, 12:30 WIB

HIBURAN
Sinopsis dan Link Nonton Film The Other Side, Bawa Isu Kesehatan Mental Remaja, Tayang Mulai Hari Ini
02 Agu 2025, 12:13 WIB

