Indonesia Khawatir Amerika Cabut Bea Masuk Gratis Barang Impor

Kamis 20 Jun 2019, 07:31 WIB

JAKARTA - Indonesia masih khawatir Amerika Serikat mencabut bea masuk gratis (GSP) sejumlah barang impor asal Indonesia pasca-dicabutnya fasilitas Generalized Systems of Preference itu terhadap India dan Turki. Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus melakukan diplomasi bilateral (AS-Indonesia) di antaranya memperbaiki kriteria (measure) akses pasar sesuai permintaan Paman Sam. Seiring digulirkannya kebijakan Presiden Donald Trump mengevaluasi fasilitas GSP. "Saat Mendag (Enggartiasto Lukita) memimpin delegasi dagang Indonesia ke AS mendorong agar AS tidak mencabut fasilitas GSP," ujar Ni Made Ayu Martini, Direktur Perundingan Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, didampingi Karo Humas, Fajarini Puntodewi, di Jakarta. Sebanyak 3.546 produk Indonesia menerima fasilitas GSP berupa eliminasi tarif hingga nol persen sebagai kebijakan pembebasan bea masuk (GSP). Ekspor utama Indonesia ke AS antara lain udang, karet alam, alas kaki, ban kendaraan, dan garmen. Sementara impor utamanya kedelai, kapas, tepung gandum, tepung maizena, serta pakan ternak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan total perdagangan Indonesia dan AS pada 2017 tercatat sebesar USD 25,91 miliar. Dari jumlah itu, ekspor Indonesia mencapai USD 17,79 miliar dan impor Indonesia USD 8,12 miliar, atau neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus USD 9,67 miliar. Disusul Januari-April 2018 tercatat total perdagangan RI-AS sebesar USD 9,36 miliar dengan Indonesia surplus USD 2,84 miliar dimana ekspor Indonesia sebesar USD 6,10 miliar dan impor USD 3,26 miliar. (rinaldi)


Berita Terkait


News Update