Oleh S Saiful Rahim SAMBIL melangkahi ambang pintu masuk warung Mas Wargo, Dul Karung mengucapkan “assalamu ‘alaykum” dengan luar biasa fasihnya. “Kum salam!” jawab seseorang seenaknya saja. “Salammu kayak ustad mau ceramah saja Dul,” sambungnya sambil mengulurkan tangan dan mereka pun berjabatan. “Memberi dan menjawab salam, kata guru Marzuki harus takzim. Baik ketika mau melamar pacar atau mau menagih utang,” potong orang yang entah siapa dan duduk di sebelah mana. “Yaaaa, jangan nyebut-nyebut utang dong. Ntar Si Dul balik kanan, dan langsung pergi lagi,” sindir orang yang duduk di dekat pintu masuk seraya memiringkan badannya agar Dul Karung leluasa masuk. “Aku kira kau sudah di daerah tsunami di Banten sana. Aku ingat kau pernah cerita dulu kau pernah mondar-mandir di daerah tersebut. Kau punya teman di Labuan, Anyer, Panimbang, Saketi, Menes, Batubantar, dan entah di mana lagi,” kata Mas Wargo yang biasanya jarang ikut campur obrolan para pelanggannya. “Oh itu cerita zaman pertengahan tahun 1950-an ketika masih ada keretapi kecil, sarana transportasi umum dari Rangkasbitung sampai Labuan. Sekarang saya tidak mau bicara soal itu. Tapi soal BMKG yang terlambat tahu adanya tsunami, sehingga timbul banyak korban. Baik harta maupun jiwa. Bukan jiwa kecoa, tetapi manusia. Walaupun korban itu bukan teman-teman lama saya, tapi astaghfirullah mereka itu manusia seperti kita,” kata Dul Karung dengan suara parau dan air mata mengembang. “Betul Dul! Aku ketika melihat bencana itu di televisi juga langsung beristighfar. Semula kukira Indonesia benar-benar punah seperti ….” “Stop-stop! Jangan teruskan Indonesia punah seperti dikatakan oleh bapak entah siapa! Ngelanturnye cukup sampai di sini saja. Kita ngomongin yang lain aja deh,” kata Dul Karung sambil berdiri dan menggoyangkan tangannya. Lalu teriakan “akuuuuur” yang amat panjang pun bergema di seantero warung Mas Wargo. “Sekarang kita bicara tentang Pasar Tanah Abang lagi, deh,” usul orang yang duduk di ujung kiri bangku panjang. “Emang sekarang ade ape lagi di sane?” tanya orang yang duduk di sebelah Dul Karung. “Ya masih bebenah juga. Betulin sana rapiin sini. Jangan-jangan akhirnya kayak Blok G dulu. Setelah beberapa hari diresmikan semua kios dipadati pedagang, tapi belum seminggu, sudah sepi lagi. Kayak sentiong alias kuburan Cina,” kata Dul Karung sambil ngeloyor pergi. ***

Kukira Benar Indonesia Punah
Sabtu 29 Des 2018, 06:40 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait


LIFESTYLE
Sinopsis Kukira Kau Rumah, Bagaimana Gadis Perempuan Hidup dalam Kondisi Bipolar?
Minggu 06 Feb 2022, 11:52 WIB
News Update

Dinas PPKUKM Jakarta Pastikan Pedagang Pasar Barito Bakal Dapat Kios Baru
Minggu 03 Agu 2025, 21:57 WIB
TEKNO
Harga iPhone 14 Awal Agustus 2025 di iBox Indonesia, Ada Potongan hingga 3 Juta
03 Agu 2025, 21:46 WIB


EKONOMI
Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global
03 Agu 2025, 20:49 WIB



JAKARTA RAYA
Kebakaran Bar di Melawai Jaksel Diduga Akibat Korsleting Listrik, Pemilik Rugi Rp120 Juta
03 Agu 2025, 20:25 WIB

OLAHRAGA
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Hampir Rampung Setelah Dapat Persetujuan Presiden, Siap Perkuat Timnas Indonesia U-23
03 Agu 2025, 19:50 WIB

JAKARTA RAYA
Penyebab Kebakaran Pasar Taman Puring Belum Diketahui, Polisi Tunggu Hasil Puslabfor
03 Agu 2025, 19:41 WIB

Daerah
Profil Marsma TNI Fajar Adrianto, Korban Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Ciampea Bogor
03 Agu 2025, 19:38 WIB

EKONOMI
5 Cara Menabung Uang ala Timothy Ronald, Salah Satunya Pakai Rumus 50 30 20
03 Agu 2025, 19:34 WIB

OLAHRAGA
Berstatus Tanpa Klub, Eks Pemain Chelsea Lucas Piazon Diisukan Gabung Persib Bandung, Akankah Ulangi Momen Essien?
03 Agu 2025, 19:25 WIB


GAYA HIDUP
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Besok 4 Agustus 2025: Taurus hingga Leo Punya Aura Positif
03 Agu 2025, 19:02 WIB



JAKARTA RAYA
Motor Tabrak Pembatas Jalan dan Pohon di Bintara Bekasi, 2 Orang Luka Berat
03 Agu 2025, 18:43 WIB

EKONOMI
Hidup Kamu Masih Berantakan? Coba Terapkan Aturan Seperti Timothy Ronald Ini
03 Agu 2025, 18:38 WIB
