JAKARTA (Pos Kota) - Permasalahan petani di Indonesia saat ini adalah keterbatasan pengetahuan pemasaran dan kelemahan penanganan pasca panen, sehingga tidak dapat menghasilkan kualitas jagung yang baik. Oleh karena itu, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang memiliki visi organisasi sebagai ‘bridging institution’ memainkan perannya untuk mempertemukan petani dengan perusahaan besar. Untuk mendapatkan akses pemasaran, Ketua Umum HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meneken Nota Kesepakatan Bersama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia. HKTI dan Japfa sepakat menjalin kerja sama untuk membeli jagung petani. Penandatanganan Nota Kesepakatan ini dilakukan Moeldoko bersama direksi PT Japfa Comfeed Indonesia antara lain Senior Vice President Budiarto Soebijanto, Corporate Affairs Director Rachmat Indrajaya, President Commissioner Syamsir Siregar, Executive Vice President A. Harwanto dan Vice President R. Artsanti Alif. Moeldoko menegaskan, kualitas jagung petani yang diserap Japfa akan sesuai standar pabrik pakan. Dengan kerja sama ini, industri pakan ternak mendapat kepastian pasokan bahan baku pakan dan petani mendapat kepastian pasar. ”Dengan kerja sama ini, Japfa akan serius mendukung pengembangan budidaya jagung. Harga akan disesuaikan dengan harga saat penyerahan barang. Harga yang ditetapkan mengacu pada harga jagung pasaran dalam negeri,” kata mantan Panglima TNI ini. KUALITASI LEBIH BAIK Sementara menurut pihak Japfa, kualitas jagung dalam negeri relatif lebih baik karena lebih segar. Kerja sama ini diharapkan menjadi model dan dikembangkan untuk memacu peningkatan produksi jagung nasional. "Petani jagung akan lebih semangat lagi menanam jagung karena ada kepastian pasar dan kepastian harga. Dan Industri pakan ternak tidak perlu membayar L/C untuk impor jagung," tutur Moeldoko. Senior Vice President PT Japfa Comfeed Indonesia, Budiarto Soebijanto mengatakan, penandatanganan Nota Kesepakatan segera ditindaklanjuti dengan kontrak pembelian jagung. Petani di bawah binaan HKTI di masing-masing daerah diharapkan memasok 10.000 ton jagung per bulan. "Sehingga setiap bulan kami mendapatkan kepastian pasokan jagung dari petani yang terbeli. Dan jagung petani sudah mendapatkan kepastian pasar. Industri pakan setiap tahun membutuhkan 8,5 juta ton jagung," ujarnya. Budiarto menambahkan, Japfa selama ini berkomitmen mendukung program pemerintah dengan membangun sistem kemitraan dengan petani yang terintegrasi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan jagung bagi Industri pakan ternak dengan menyerap jagung lokal. "Dengan dukungan HKTI ini, akan mempermudah kami mendapatkan jagung lokal dari berbagai daerah. Japfa telah berkomitmen dengan HKTI untuk menyerap hasil jagung lokal,” ujar Budiarto. Tidak hanya itu, lanjut Budiarto, dalam kerja sama tersebut Japfa dan HKTI menjadi pihak yang akan melakukan pendampingan dengan petani serta memastikan kualitas produksi jagung sesuai dengan standar pabrik pakan. "Bersama-sama kami akan memberikan pendampingan kepada petani jagung agar hasil panen yang dihasilkan kualitasnya sesuai dengan standar kami," jelasnya. Di kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan Japfa memiliki kegiatan JAPFA4Kids. Sebuah program investasi sosial JAPFA yang dilaksanakan sejak tahun 2008 dan terus dikembangkan hingga saat ini. Japfa mendorong pendekatan secara utuh tidak hanya dalam pendampingan tetapi juga pengukuran dan evaluasi perubahan, yang juga sejalan dengan visi perusahaan untuk Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama. Sampai saat ini, JAPFA4Kids telah dilaksanakan di 20 provinsi dan 72 kabupaten, diikuti oleh 688 Sekolah Dasar, mengikutsertakan 124.267 murid dan 7.918 guru. (prihandoko)

Meningkatkan Kesejahteraan Petani Jagung, HKTI Teken MoU dengan Japfa Comfeed Indonesia
Selasa 09 Jan 2018, 19:31 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

News Update

Suami Bunuh Istri di Ciputat Timur Tangsel, Tetangga Sebut Pelaku Sering Berhalusinasi
Selasa 17 Jun 2025, 18:50 WIB
Nasional
Cerita Reflektif dan Kunci Jawaban Modul 2 PPG 2025: Kolaborasi Ciptakan Iklim Sekolah yang Menyenangkan
17 Jun 2025, 18:41 WIB

Internasional
Hari Panik Internasional Diperingati Tiap 18 Juni, Berikut Sejarah dan Tujuannya
17 Jun 2025, 18:31 WIB

Nasional
Bagaimana Anda sebagai Guru Memandang Pentingnya CASEL dalam Pembelajaran di Kelas?
17 Jun 2025, 18:27 WIB

TEKNO
Kode Redeem FF 17 Juni 2025 Terbaru, Klaim 1000 Diamonds dan Weapon Eksklusif Free Fire
17 Jun 2025, 18:23 WIB


Nasional
Soal dan Kunci Jawaban Modul 3.12 Penghapusan KDRT dan Perlindungan Anak, Pelatihan PINTAR Kemenag
17 Jun 2025, 18:16 WIB

Nasional
Ini Cara Mudahnya! Tahapan PPG 2025 Terbaru: Dari Modul Inti hingga Jurnal Pembelajaran
17 Jun 2025, 18:01 WIB


JAKARTA RAYA
Karang Taruna Kelapa Gading Keluhkan Anggaran Kurang: Terkadang Pakai Uang Pribadi
17 Jun 2025, 17:45 WIB

OLAHRAGA
NPCI Kabupaten Bekasi Bantah Intimidasi dan Tahan Gaji Atlet Disabilitas
17 Jun 2025, 17:37 WIB

JAKARTA RAYA
Kesaksian Tetangga soal Kasus Pembunuhan di Ciputat: Pelaku Ketok Jendela, Akui Bunuh Istri
17 Jun 2025, 17:19 WIB

Nasional
Kunci Jawaban Modul 1 Topik 3 PPG 2025 Tertentu bagi Guru Daljab: Materi Teaching at The Right Level
17 Jun 2025, 17:14 WIB

TEKNO
Rekomendasi 6 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis untuk Dapatkan Cuan Hingga Rp100.000
17 Jun 2025, 17:10 WIB

Nasional
Kunci Jawaban Modul 1 Post Test PPG Daljab Guru Tertentu 2025: Bahan Evaluasi Akhir
17 Jun 2025, 17:04 WIB

JAKARTA RAYA
Mesin Pemanen Padi Disalahgunakan, Aktivis GMP akan Demo DPKP Pandeglang
17 Jun 2025, 17:02 WIB
