JAKARTA (Pos Kota) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno diminta membersihkan praktik nepotisme di sejumlah BUMD. Pasalnya, praktik perkoncoan ini selain menimbulkan kecemburuan di lingkungan perusahaan juga berpotensi merugikam uang negara. Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN) Achmad Sulhy mendesak Anies Sandi untuk menindak tegas praktik nepotisme yang dilakukan sekelompok oran pada badan usaha milik daerah (BUMD). Dari sejumlah badan usaha milik Pemprov DKI jakarta, salah satunya adalah PT Food Station Tjipinang Jaya yang terindikasi melakukan praktik nepotisme. "Sejak tampuk pimpinan perusahaan dipercayakan kepada orang bekas retail Hero, maka banyak mantan pekerja pasar swalayan tersebut boyongan ke Food Station yanq bergerak di bidang pangan. "Selama dua tahun terakhir, jumlah pegawai Food Station yang semula hanya 60 orang kini membengkak menjadi 160 orang," ujar Sulhy di Jakarta, Senin (27/11). Orang-orang baru yang didominasi mantan karyawan Hero ini banyak menduduki jabatan strategis mengalahkan kelompok pegawai lama. Kasusnya sangat mirip dengan PD Pasar Jaya yang mana dirutnya memboyong mantan anak buah di perusahaan swasta untuk bergabung ke BUMD tersebut. Orang-orang baru itu diberi posisi strategis dengan gaji jauh lebih besar dari karyawan lama. Kasus ini sangat menjengkelkan pegawai lama sehingga merekaa beberapa kali berunjuk rasa memprotes tindakan Dirut Arief Nasruddin. "Mereka masuk sejak tahun 2015 dan sudah dalam satu paket, dan tak mau dirombak-rombak. Anehnya gubernur waktu itu menerima saja. Padahal harusnya komisaris berasal dari profesional, independen, atau menjadi wakil dari Pemprov,” kata Sulhy. Selain itu dalam hal penggajian mereka menentukn sendiri tanpa mengikuti peraturan yang ada. "Rata-rata gaji rombongan baru ini tiga kali lipat dibanding yang lama. Contohnya staf lulusan SMA digaji hampir Rp 10 juta. Sedangkan direksi yang dulunya sekitar Rp 35 juta kini di atas Rp 100 juta. Ini berpotensi merugikan uang negara, " beber Sulhy. Ia menambahkan, semua kebijakan ini mereka sendiri yang membuat pada awal mereka masuk. "Padahal belum terbukti kinerjanya tapi sudah meminta gaji tinggi dan fasilitas mewah, sungguh dilematis di satu sisi kondisi keuangan perusahaan yang belum baik," cetusnya. Untuk itu Sulhy mendesak Pemprov DKI terutama Wagub Sandi yang berlatar belakang sebagai pengusaha multinasional untuk mengecek dan mengevaluasi BUMD yang subur nepotismenya. "Saya sangat mendukung kalau Pak Sandi bersedia segera merombak jajaran BUMD yang tidak profesional," harap Sulhy. (joko/win)
Anies Diminta Bersihkan Suburnya Nepotisme di Sejumlah BUMD
Senin 27 Nov 2017, 21:44 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update
DNA Dua Kerangka Hangus di Kwitang Segera Diumumkan Pekan Depan
Senin 03 Nov 2025, 11:45 WIB
HIBURAN
Wajib Ditonton! Ini 7 Film yang Diperankan Onadio Leonardo dari Komedi hingga Thriller Gelap
03 Nov 2025, 11:38 WIB
JAKARTA RAYA
Wali Kota Bekasi Percepat Pembangunan Turap, Warga Diminta Tak Buang Sampah ke Sungai
03 Nov 2025, 11:34 WIB
JAKARTA RAYA
Pemuda Tewas Bersimbah Darah di Bojonggede Bogor, Diduga Korban Penganiayaan
03 Nov 2025, 11:29 WIB
JAKARTA RAYA
DLH Bekasi Telusuri Dugaan Pencemaran Air Sumur di Bojong Menteng
03 Nov 2025, 11:21 WIB
HIBURAN
Diduga Selingkuh di Pinterest dengan Sabrina Alatas, Hamish Daud Ketahuan Buat Pin Future House
03 Nov 2025, 11:20 WIB
EKONOMI
Harga Emas Antam Terbaru Per Senin, 3 November 2025 Mengalami Penurunan, Cek Updatenya!
03 Nov 2025, 10:55 WIB
HIBURAN
Apa Itu The Grumpy Chef? Julukan Sabrina Alatas yang Sosoknya Kini Ramai Dibicarakan
03 Nov 2025, 10:39 WIB
TEKNO
iPhone 18 Pro Max Harganya Berapa dan Kapan Rilis? Cek Bocoran Terbaru Ini
03 Nov 2025, 09:49 WIB