Pemprov Jatim Jami Tes CPNS Bebas Dari Joki

Selasa 22 Okt 2013, 13:31 WIB

SURABAYA(Pos Kota)-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menjamin pelaksanaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2013 Jatim, Selasa (22/10) hari ini aman dari aksi perjokian. Selain dijaga ketat polisi, peserta tes mendapat pemeriksaan ketat dari panitia tes CPNS. “Saya yakin tidak ada joki. Setiap peserta harus melalui tahapan verifikasi ketat,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Rasiyo kepada wartawan. Menurutnya, tes CPNS tahun ini sangat ketat. Sebelum ujian, peserta tes harus registrasi dan mengikuti verifikasi dari panitia. Peserta tes juga dilarang membawa peralatan apapun. Dengan pemeriksaan ketat itu, maka sangat kecil kemungkinan disusupi joki. “Saya meminta kepada tim verifikasi dan panitia untuk lebih ketat dalam kasus joki ini. Jika terbukti ada peserta yang nekat menggunakan jasa joki maka panitia tidak akan segan-segan mendiskualifikasi atau mencoret peserta dari CPNS,” ujarnya. Total, 300 unit komputer disiapkan untuk peserta tes. “Kami juga telah menyiapkan 20 unit komputer sebagai cadangan. Jadi, jika ada komputer yang mendadak error maka peserta bisa melapor dan memanfaatkan komputer cadangan,” tambahnya. Pelaksanaan tes CPNS kali ini memang tidak menggunakan tes tulis seperti tahun-tahun sebelumnya. Panitia menggunakan sistem “Computer Assisted Test” (CAT) dan peserta bisa langsung melihat skor atau nilainya. Total ada 100 soal yang akan dikerjakan peserta selama 90 menit. Semua soal terdiri dari pilihan ganda yang komposisinya masing-masing 30 persen tentang aspek wawasan kebangsaan dan intelejensi umum, serta 40 persen tentang skala skolastik atau kepribadian. Pelaksanaan tes CPNS Pemprov Jatim sendiri diikuti oleh 32.330 peserta. Setiap hari, 1.500 peserta mengikuti tes, sehingga pelaksanaan tes dilakukan selama 22 hari. Tahun ini, Pemprov Jatim telah membuka rekrutmen CPNS untuk menerima 585 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dua tahun lalu yang hanya menerima sebanyak 135 orang CPNS. Dari jumlah itu, 60 persennya atau 351 formasi akan diisi oleh bidang kesehatan. Seperti, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, operator kesehatan, terapis, dan formasi bidang kesehatan lainnya. Sedangkan. 40 persen sisanya atau 234 orang merupakan formasi non-kesehatan atau tenaga teknis seperti analis, manajemen, akuntan, hubungan internasional, dan sebagainya. “Yang sepi peminat jurusan spesialis paru dan bedah saraf. Jumlah peserta tesnya sedikit sekali,” tambah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Akmal Boedianto.(nurqomar)


Berita Terkait


News Update