80 Persen Mobil Murah Dijual Dalam Negeri

Selasa 24 Sep 2013, 13:36 WIB

JAKARTA (Pos Kota) -  Produksi mobil dengan program low cost, green cost (LCGC) hanya 80 persen yang dijuak di dalam negeri. Sekitar 15 - 20 persen akan  diekspor sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. "Kita siap mengekspor mobil hemat mulai akhir 2014, ke Amerika Latin, Asia Tenggara, Afrika, Oceania dan Asia Tengah, " jelas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi, Selasa. Dan  untuk mendorong kemandirian nasional di bidang teknologi otomotif, lanjutnya,  pemerintah juga memproyeksikan 80 persen  komponen otomotif buatan dalam negeri wajib digunakan oleh produsen program low cost, green cost (LCGC) dalam jangka waktu 5 tahun. Menurutnya,  saat  ini LCGC baru  menggunakan komponen lokal sebanyak 40 persen, dan sisanya adalah impor. Dengan mendorong produsen program LCGC untuk menggunakan komponen dalam negeri ini setidaknya mendatangkan komitmen investasi 3,5 miliar dolar AS dari 100 industri komponen otomotif baru, serta investasi 3 miliar dolar AS dari industri otomotif. "Program mobil murah ini terbuka untuk semua merek internasional maupun lokal, tetapi dengan syarat harus dibuat di Indonesia termasuk menggunakan komponen lokal terutama teknologi engine, transmisi dan axle (power train)," jelasnya. Ditambahkannya,  produsen atau peserta program LCGC diwajibkan membuat jadwal lokalisasi pembuatan komponen dalam negeri bagi sekitar 105 grup komponen atau sekitar 10.000 komponen. "Saat ini sudah dibangun 5 pabrik mobil baru dan 70 pabrik komponen otomotif baru. Dalam 2 tahun ke depan akan ada 110 pabrik komponen," ujarnya optimis. Program LCGC yang bersifat nasional, menurutnya  tidak hanya untuk kota-kota besar tetapi juga seluruh kota di Indonesia dengan jumlah produksi mobil LCGC sekitar 10 - 15 persen  dari seluruh mobil nasional. "Kami bukannya tidak mendukung transportasi publik, karena produksi LGCC memang sedikit.  Industri otomotif nasional sebenarnya  sudah mampu bikin kendaraan komersial seperti bus dan truk, dan  sudah siap memasok kebutuhan Pemda,"  tandasnya. (tri/sir)


News Update