POSKOTA.CO.ID - Insiden kebakaran terjadi di Gedung Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu malam sekitar pukul 21.08 WIB. Peristiwa ini sempat menarik perhatian publik mengingat Sarinah merupakan pusat perbelanjaan bersejarah sekaligus ikon nasional. Api diketahui muncul pada bagian fasad luar gedung, tepatnya pada dekorasi berbentuk pita besar yang terpasang di salah satu sudut bangunan.
Manajemen PT Sarinah (Persero) memastikan bahwa kebakaran tersebut tidak berdampak pada struktur utama gedung maupun aktivitas operasional pusat perbelanjaan.
Api berhasil dipadamkan secara menyeluruh sekitar pukul 21.20 WIB dengan memanfaatkan sistem hydrant yang tersedia di sisi barat gedung, hanya dalam waktu kurang dari 15 menit sejak pertama kali terdeteksi.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Senin, 29 Desember 2025 manajemen Sarinah menegaskan bahwa prosedur keselamatan diterapkan secara cepat dan terukur. Tim internal pengelola gedung segera melakukan penanganan awal sembari berkoordinasi dengan petugas berwenang guna memastikan situasi tetap terkendali dan tidak meluas ke area lain.
“Sejak awal kejadian, keselamatan pengunjung dan seluruh pihak di lingkungan Sarinah menjadi prioritas utama kami,” ujar perwakilan manajemen PT Sarinah (Persero).
Baca Juga: KSPI Sebut Gaji Jurnalis Lebih Rendah dari Buruh Pabrik Panci di Karawang
Tidak Ada Korban, Evaluasi Menyeluruh Dilakukan
Manajemen memastikan tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka dalam insiden kebakaran tersebut. Seluruh pengunjung, karyawan, mitra usaha, serta pihak lain yang berada di kawasan gedung dipastikan berada dalam kondisi aman.
Pasca kejadian, Sarinah langsung melakukan pengecekan menyeluruh terhadap area terdampak dan bagian gedung lainnya. Evaluasi lanjutan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk memastikan sistem keselamatan gedung tetap berfungsi optimal. Hingga kini, pihak Sarinah masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari otoritas terkait untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
Meski demikian, manajemen menegaskan bahwa operasional Gedung Sarinah tetap berjalan normal. Aktivitas perdagangan, layanan publik, dan kunjungan masyarakat berlangsung seperti biasa dengan pengawasan berkala untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Sarinah di Tengah Pertumbuhan Industri Mal Jakarta
Insiden kebakaran ini terjadi di tengah pesatnya pertumbuhan industri pusat perbelanjaan di Jakarta. Sepanjang 2025, setidaknya empat mal baru dilaporkan akan hadir di ibu kota, yakni Holland Village Mall di Cempaka Putih, Menara Jakarta di Kemayoran, Cornerstone di TB Simatupang, serta The Sima di kawasan TB Simatupang.
Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), per Mei 2024 tercatat terdapat 94 mal yang beroperasi di wilayah Jakarta. Di antara puluhan pusat perbelanjaan modern tersebut, Sarinah tetap memiliki posisi istimewa sebagai mal pertama di Indonesia sekaligus simbol awal modernisasi perdagangan nasional.
Ikon Sejarah yang Tetap Tumbuh
Tidak hanya menyandang status sebagai pusat perbelanjaan tertua, Sarinah juga mencatatkan kinerja bisnis yang positif. PT Sarinah (Persero) membukukan penjualan sebesar Rp726 miliar dari target Rp741 miliar, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap transformasi Sarinah sebagai etalase produk dalam negeri. Perusahaan optimistis dapat meningkatkan angka penjualan hingga Rp941 miliar pada tahun 2025.
Kepemilikan dan Gagasan Besar Bung Karno
Gedung Sarinah merupakan aset milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kepemilikan 100 persen oleh Negara Republik Indonesia. Sarinah beroperasi sejak 17 Agustus 1962 dengan nama awal PT Department Store Indonesia, sebelum resmi berganti menjadi PT Sarinah (Persero) pada 10 April 1978.
Mengutip situs resmi perusahaan, gagasan pendirian Sarinah lahir dari Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Bung Karno membayangkan Sarinah sebagai pusat perdagangan produk dalam negeri yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat identitas bangsa. Nama “Sarinah” sendiri diambil dari nama pengasuh Bung Karno semasa kecil, sebagai simbol ketulusan dan pengabdian.
Baca Juga: Pantau Arus Lembang, Kapolres Cimahi Petakan Tiga Titik Rawan
Saksi Bisu Perjalanan Sejarah Jakarta
Sejak resmi beroperasi pada 15 Agustus 1966, Sarinah telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting. Gedung ini pernah menjadi lokasi gerai pertama McDonald’s di Indonesia pada 1991, tempat berlindung warga dan jurnalis saat demonstrasi 22 Mei 2019, hingga menjalani revitalisasi besar-besaran senilai Rp1,8 triliun sebelum kembali dibuka untuk publik pada Maret 2022.
Menariknya, meski telah mengalami sejumlah renovasi, revitalisasi terakhir Sarinah tetap mempertahankan bentuk fisik asli bangunan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai sejarahnya.
Kebakaran yang terjadi Minggu malam lalu menjadi pengingat bahwa Sarinah bukan hanya bangunan komersial, melainkan bagian dari ingatan kolektif bangsa.
Respons cepat dan transparan dari manajemen menunjukkan komitmen menjaga warisan sejarah sekaligus memastikan keamanan publik. Di tengah tantangan zaman dan persaingan pusat perbelanjaan modern, Sarinah tetap berdiri sebagai simbol ketahanan, transformasi, dan kebanggaan nasional.