JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Volkswagen Tiguan generasi terbaru kembali menjadi perhatian, kali ini bukan karena desain atau teknologi yang dibawanya, melainkan hasil uji keselamatan. SUV tersebut mencatat catatan kurang memuaskan dalam pengujian tabrakan terbaru yang dilakukan Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), khususnya terkait perlindungan penumpang belakang.
Mengutip laporan Autoevolution, Sabtu, 27 Desember 2025, masalah utama muncul pada uji tabrakan depan dengan tumpang tindih moderat pada kecepatan sekitar 64 km/jam. Dalam skenario tersebut, kinerja sabuk pengaman kursi belakang menjadi sorotan.
Rekaman uji tabrak kendaraan yang dirilis IIHS memperlihatkan sabuk pengaman bahu pada boneka uji di kursi belakang bergerak terlalu tinggi hingga mendekati area leher. Kondisi ini dinilai meningkatkan potensi cedera serius jika terjadi kecelakaan nyata.
Baca Juga: Daftar Mobil Baru yang Masuk Indonesia pada 2025, Changan hingga Honri
Tak hanya itu, sabuk pengaman bagian bawah juga menunjukkan pergeseran dari posisi panggul ke area perut. Menurut penilaian IIHS, situasi tersebut berisiko memicu cedera pada organ dalam akibat tekanan langsung saat benturan.
Boneka uji yang digunakan mewakili sosok perempuan bertubuh kecil atau anak berusia sekitar 12 tahun, kelompok yang secara statistik lebih rentan mengalami cedera pada area dada dan perut.
Penggunaan boneka berukuran lebih kecil memang disengaja untuk menilai efektivitas sistem keselamatan pada berbagai postur tubuh, bukan hanya pria dewasa dengan ukuran tubuh besar.
IIHS menilai, dalam kasus Tiguan, sistem pretensioner dan pembatas beban sabuk pengaman belum bekerja optimal untuk skenario tersebut. Perbedaan dimensi tubuh turut berperan, di mana boneka uji kursi belakang memiliki lebar pinggul sekitar 2,4 inci atau 6,1 sentimeter lebih sempit dibanding boneka di kursi depan. Rangka tubuh yang lebih ramping ini membuat sabuk pengaman lebih mudah bergeser ke atas karena minimnya hambatan.
Baca Juga: Pabrikan China Kian Menekan, Merek Jepang Dipaksa Bertahan
Meski mencatat kelemahan pada aspek tersebut, Volkswagen Tiguan model tahun 2025 tidak sepenuhnya gagal dalam pengujian. SUV berbasis platform MQB ini meraih nilai maksimal pada dua uji benturan lainnya dan mencatat empat peringkat “baik” tambahan, termasuk untuk sistem pencegahan tabrakan depan terhadap kendaraan dan pejalan kaki.
Di pasar Amerika Serikat, Tiguan 2025 ditawarkan dengan dua konfigurasi lampu depan. Varian SEL R-Line menggunakan proyektor LED premium, sementara varian SE dan S mengandalkan kombinasi proyektor dan reflektor LED. Hasil pengujian menunjukkan hanya satu varian yang mendapat penilaian memuaskan, meski keduanya sama-sama memiliki tingkat silau rendah pada lampu sorot rendah.
Dari sisi penjualan, Tiguan tetap menjadi salah satu model andalan Volkswagen di Amerika Serikat, meski posisinya masih berada di bawah Atlas tiga baris. Sepanjang Januari hingga September 2025, Tiguan mencatat penjualan 48.951 unit, sementara Atlas membukukan 54.181 unit.
Urusan performa, Tiguan masih mempertahankan mesin 2.0 liter TSI turbo di seluruh varian. Versi tertinggi SEL R-Line Turbo menghasilkan tenaga 268 hp dengan torsi 370 Nm, sedangkan varian lainnya menawarkan output 201 hp dan torsi 300 Nm.