SENAYAN, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Saan Mustopa, menyampaikan alasan pentingnya percepatan perpanjangan layanan KRL Commuter Line hingga wilayah Karawang dan Cikampek seiring tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat di kawasan industri tersebut.
Ia menekankan, kesiapan infrastruktur menjadi faktor krusial agar layanan KRL dapat langsung beroperasi secara optimal ketika proyek elektrifikasi jalur Cikarang-Cikampek terealisasi.
“Sejak awal kami ingin memastikan stasiun dan fasilitas pendukung sudah siap, sehingga saat KRL beroperasi tidak mengalami hambatan teknis,” ujar Politikus Partai Nasdem tersebut dalam keterangannya, Kamis, 25 Desember 2025.
Saat ini, kata Saan, konektivitas Cikarang-Cikampek-Karawang masih mengandalkan kereta non-listrik dengan kapasitas dan frekuensi terbatas. Namun layanan tersebut belum sepenuhnya mampu mengakomodasi tingginya mobilitas harian masyarakat, khususnya pekerja di kawasan industri.
Baca Juga: Pemkab Bogor Kaji Jalur KRL Baru Menuju Jasinga
Menurut Saan, sampai dengan bukan September 2025 Stasiun Cikarang telah melayani sekitar 5,5 juta penumpang KRL, dengan pertumbuhan penumpang mencapai 8–9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Stasiun Cikampek saat ini melayani sekitar 3.000 penumpang per hari menggunakan kereta lokal non-listrik.
“Jadi apabila nanti KRL sudah ada, sudah beroperasi, jumlah penumpang di Cikampek bisa lebih dari 5.000 orang per hari,” jelas Saan.
Saan menilai dengan jumlah penduduk Kabupaten Karawang yang mencapai lebih dari 2,6 juta jiwa serta statusnya sebagai kawasan industri nasional, maka KRL adalah kebutuhan mendesak.
Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN agar proyek elektrifikasi jalur tidak berjalan secara parsial.
"Sinergi diperlukan mulai dari pembangunan infrastruktur, penyediaan pasokan listrik, penataan stasiun, hingga integrasi dengan moda transportasi lanjutan. Semua pihak harus berjalan bersama. Tidak bisa sektoral,” kata Saan.
Baca Juga: Warga Habiskan Rp1 Juta per Bulan untuk Ongkos Transportasi, dari KRL hingga Ojek Online
Selain itu, Saan, menyoroti pentingnya optimalisasi aset lahan milik PT KAI di sekitar stasiun serta peran pemerintah daerah dalam menyiapkan akses dan kawasan pendukung.
Penataan kawasan stasiun dinilai menjadi kunci untuk menunjang kenyamanan dan kapasitas layanan ke depan. Dia juga telah meninjau langsung kesiapan infrastruktur, mulai dari kondisi emplasemen stasiun, jalur rel, fasilitas penumpang, hingga potensi pengembangan kawasan di sekitar stasiun.
“DPR RI berkomitmen mengawal kebijakan ini agar tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata,” ucap Saan.
