POSKOTA.CO.ID - Sebuah kecelakaan maut kembali merenggut nyawa di jalan tol. Bus PO Cahaya Trans mengalami kecelakaan hebat di Simpang Susun Krapyak, Jalan Tol Dalam Kota Semarang, pada dini hari Senin 22 Desember 2025, tepatnya pukul 00.45 WIB. Insiden ini menewaskan 16 orang dan melukai 17 penumpang lainnya.
Berdasarkan keterangan tertulis Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ribut Hari Wibowo, bus yang diduga melaju tak terkendali itu menabrak pagar pembatas jalan tol. "15 orang meninggal di lokasi kejadian dan 1 orang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Tugu," jelas Ribut.
Dari total korban jiwa, identitas 16 orang telah berhasil diungkap oleh kepolisian. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan daerah, mulai dari buruh, wiraswasta, ibu rumah tangga, hingga mahasiswa.
Daerah Klaten dan Boyolali mencatat jumlah korban terbanyak. Namun, yang menarik perhatian adalah empat korban yang tercatat sebagai warga Bogor.
Baca Juga: Profil PO Cahaya Trans: Kecelakaan Maut Bus di Semarang yang Tewaskan 17 Orang
Identitas 16 Korban Meninggal
- Sadimin (57), buruh, Wedi, Klaten
- Srihono (53), buruh, Juwiring, Klaten
- Listiana (44), buruh, Trucuk, Klaten
- Sugimo (62), wiraswasta, Banyudono, Boyolali
- Haryadin (43), wiraswasta, Pasar Rebo, Jakarta Timur
- Mutiara (19), mahasiswa, Sleman, DIY
- Saguh (62), wiraswasta, Parung, Bogor
- Wahyu (26), mahasiswa, Boyolali
- Ngatiyem (48), ibu rumah tangga, Mojosongo, Boyolali
- Erna (53), swasta, Rancaungur, Kota Bogor
- Yanto (47), buruh, Trucuk, Klaten
- Anis (36), swasta, Banyudono, Boyolali
- Noviani (31), ibu rumah tangga, Kemang, Kota Bogor
- Anih (56), ibu rumah tangga, Parung, Kota Bogor
- Dwi (47), ibu rumah tangga, Ciputat, Tangerang Selatan
- Endah (48), petani, Cangkringan, Sleman
Baca Juga: Diduga Ugal-ugalan! 16 Tewas dalam Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak Semarang
Empat Korban dari Bogor
Keempat warga Bogor yang menjadi korban adalah Saguh (62) dari Parung, Erna (53) dari Rancaungur, Noviani (31) dari Kemang, dan Anih (56) dari Parung. Keberadaan mereka dalam bus yang mengalami kecelakaan menambah duka di wilayah tersebut.
Kapolda Jateng, Irjen Ribut Hari Wibowo, menyampaikan duka citanya yang mendalam. "Kami terus memberikan layanan terbaik bagi korban dan keluarga. Kami turut berduka atas peristiwa tragis ini," ungkapnya.
Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan mendalam oleh Ditlantas Polda Jawa Tengah. Faktor kelelahan pengemudi, kondisi kendaraan, dan kecepatan diduga menjadi pemicu insiden naas ini.