Reporter CNN Indonesia, Irine Wardhanie, melaporkan langsung kondisi pengungsi banjir Aceh Tamiang dengan suara bergetar, Rabu, 17 Desember 2025. (Sumber: X/@Weathermonitors)

HIBURAN

Viral Reporter Tak Kuasa Menahan Air Mata Usai Ungkap Potret Krisis Kemanusiaan Aceh Tamiang

Kamis 18 Des 2025, 16:11 WIB

POSKOTA.CO.ID - Suasana haru menyelimuti laporan langsung CNN Indonesia dari wilayah terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu, 17 Desember 2025.

Reporter CNN Indonesia, Irine Wardhanie, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan fakta lapangan yang ia saksikan sendiri selama hampir sepekan berada di lokasi bencana.

Di hadapan kamera nasional, Irine melaporkan bahwa kondisi warga pengungsi hingga kini belum menunjukkan perubahan signifikan.

Banjir yang melanda sejumlah kecamatan meninggalkan kerusakan luas, sementara kebutuhan dasar masyarakat masih jauh dari kata terpenuhi. Rumah-rumah warga rusak, akses logistik terbatas, dan sebagian besar pengungsi masih bertahan di tempat penampungan darurat dengan fasilitas minim.

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Inklusif, Pemkot Cirebon Fokus Penguatan Sektor Unggulan dalam RKPD 2027

Dalam laporannya, Irine menegaskan bahwa penderitaan warga Aceh Tamiang belum berakhir meski banjir telah berangsur surut di beberapa titik.

“Selama saya berada di sini, kondisinya relatif sama. Bantuan belum merata, dan banyak warga masih berjuang untuk bertahan hidup,” ujarnya dengan suara bergetar.

Tangis Irine pecah ketika ia menunjuk kondisi di seberang lokasi peliputan. Dari kejauhan, tampak anak-anak kecil yang bermain di sekitar pengungsian, sebagian di antaranya belum mendapatkan makanan yang layak sejak pagi hari. Fakta tersebut menjadi pukulan emosional bagi sang jurnalis yang setiap hari berinteraksi langsung dengan korban banjir.

Irine juga mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak pesan dari para pengungsi. Mereka meminta agar media nasional menyampaikan kondisi sebenarnya yang terjadi di Aceh Tamiang.

Warga berharap suara mereka didengar oleh pemerintah pusat dan pihak-pihak terkait agar penanganan bencana dapat dilakukan lebih cepat dan merata.

Baca Juga: Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Siang Ini 18 Desember 2025: Indonesia Masih Kejar Thailand

“Pesan yang paling sering saya terima dari warga adalah agar kami memberitakan apa adanya. Mereka ingin dunia tahu bahwa mereka masih membutuhkan bantuan,” kata Irine dalam laporan tersebut.

Banjir Aceh Tamiang tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga meninggalkan luka sosial dan psikologis yang mendalam. Anak-anak kehilangan ruang aman, orang tua kehilangan mata pencaharian, dan rasa cemas masih menyelimuti kehidupan pengungsi.

Kondisi ini menegaskan bahwa penanganan pascabencana tidak cukup hanya dengan evakuasi, tetapi juga membutuhkan perhatian berkelanjutan.

Laporan emosional Irine Wardhanie menjadi pengingat bahwa di balik angka statistik bencana, terdapat manusia-manusia yang masih berjuang untuk hidup dengan layak. Kejujuran dalam jurnalisme, sebagaimana ditunjukkan dalam laporan tersebut, berperan penting untuk menyuarakan mereka yang kerap terpinggirkan oleh jarak dan waktu.

Tags:
Irine Wardhanie menangislaporan CNN Indonesia banjirKondisi Pengungsi AcehBanjir Aceh TamiangTangis Reporter CNN Indonesia

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor