Nilai KKTP Adalah Apa? Ini Arti CP, TP, ATP hingga KKTP yang Sering Bikin Wali Murid Bingung. (Sumber: Freepik)

Nasional

Rapor Digital Madrasah (RDM) Pakai KKTP, Apa Maksudnya? Simak Penjelasan Lengkap dan Contohnya

Kamis 18 Des 2025, 18:28 WIB

POSKOTA.CO.ID - Musim pembagian rapor di madrasah kini menghadirkan suasana yang berbeda. Jika dahulu perhatian orang tua langsung tertuju pada deretan angka 70, 80, atau 90 kini lembar Rapor Digital Madrasah (RDM) justru dipenuhi istilah-istilah baru seperti CP, TP, ATP, dan KKTP.

Perubahan ini tak jarang memunculkan kebingungan sekaligus kekhawatiran: apakah anak saya lulus? apakah nilainya baik?

Di balik kebingungan tersebut, sesungguhnya tersimpan sebuah upaya besar untuk memanusiakan proses pendidikan. Sejak Kementerian Agama mengadopsi semangat Kurikulum Merdeka ke dalam pendidikan madrasah, sistem penilaian tidak lagi berorientasi pada angka semata, melainkan pada proses dan perkembangan kompetensi peserta didik secara utuh dan berkelanjutan.

Baca Juga: Satpol PP DKI Jakarta Gelar Apel Pengamanan, Pastikan Kondisi Tetap Tertib Jelang Nataru

Reformasi Penilaian di Madrasah: Dari Angka ke Makna

Berdasarkan Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah yang diterbitkan Kementerian Agama, penilaian pembelajaran kini dirancang untuk menjawab pertanyaan yang lebih esensial: apa yang sudah dipahami siswa, dan bagian mana yang masih perlu didampingi?

Angka sering kali gagal menangkap cerita di balik proses belajar seorang anak. Seorang siswa bisa saja memperoleh nilai rendah bukan karena tidak mampu, melainkan karena membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda. Di sinilah sistem penilaian berbasis deskripsi mengambil peran penting.

Membedah Struktur RDM: CP, TP, dan ATP

Untuk memahami nilai KKTP, orang tua perlu terlebih dahulu mengenali fondasi penilaiannya.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan rumusan kompetensi utama yang disusun secara nasional. CP menggambarkan kemampuan akhir yang diharapkan dikuasai peserta didik pada satu fase pembelajaran. CP bersifat umum dan ditulis dalam bentuk deskripsi, bukan angka.

Sebagai contoh, pada mata pelajaran Fikih, CP dapat berbunyi: “Peserta didik mampu memahami dan menerapkan tata cara ibadah wajib dan sunnah dalam kehidupan sehari-hari.”

Agar CP dapat diukur secara nyata, guru menurunkannya menjadi Tujuan Pembelajaran (TP). TP bersifat spesifik, terukur, dan dicapai dalam satu atau beberapa pertemuan. Seluruh tugas, proyek, dan asesmen harian siswa mengacu pada TP ini.

Rangkaian TP kemudian disusun secara sistematis menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). ATP berfungsi sebagai peta jalan pembelajaran selama satu semester atau satu tahun.

Dalam RDM, ATP membantu guru dan orang tua melihat apakah perkembangan belajar siswa berjalan sesuai alur yang direncanakan.

KKTP Adalah: Wajah Baru KKM

Istilah yang paling sering menimbulkan pertanyaan adalah KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). Secara konsep, KKTP menggantikan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang selama bertahun-tahun menjadi patokan kelulusan berbasis angka.

Berbeda dengan KKM yang menetapkan satu angka baku, KKTP menilai tingkat ketercapaian kompetensi siswa terhadap tujuan pembelajaran. Fokusnya bergeser dari “berapa nilainya” menjadi “sejauh mana pemahamannya”.

Dalam praktik RDM, KKTP umumnya disajikan dalam kategori kualitatif, antara lain:

Baca Juga: Benarkah Davina Karamoy Penyebabnya? Mantan Menpora Dito Ariotedjo Digugat Cerai oleh Niena dan Sidang Perdana Digelar 24 Desember 2025

Cara Membaca Nilai KKTP di Rapor

Orang tua tidak lagi menemukan angka tunggal, melainkan narasi deskriptif yang menjelaskan kemampuan anak secara spesifik. Misalnya:

“Peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dengan sangat baik dan mampu menerapkan konsep fikih ibadah secara mandiri.”

“Peserta didik mencapai sebagian tujuan pembelajaran, namun masih memerlukan pendampingan pada aspek pemahaman rukun salat.”

Deskripsi ini disusun guru berdasarkan bukti asesmen yang mengacu langsung pada TP dan ATP. Dengan demikian, rapor menjadi alat komunikasi yang lebih jujur dan bermakna antara sekolah dan orang tua.

Memahami nilai KKTP memang membutuhkan adaptasi, namun di sanalah letak nilai sejatinya. Rapor Digital Madrasah kini menjadi cermin perjalanan belajar anak, bukan sekadar papan skor. Ketika orang tua mampu membaca rapor dengan perspektif baru ini, pendidikan tak lagi menjadi sumber kecemasan, melainkan ruang tumbuh bersama.

Tags:
CP TP ATP dalam kurikulum merdekacara membaca rapor digital madrasahperbedaan KKTP dan KKMarti KKTP di RDMnilai KKTP adalahNilai KKTP RDM

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor