Ilustrasi - Tips keselamatan berkendara truk dari Isuzu selama periode Nataru. (Sumber: Isuzu)

OTOMOTIF

Hadapi Lonjakan Logistik Nataru, Isuzu Tekankan Keselamatan Armada

Kamis 18 Des 2025, 16:05 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Lonjakan aktivitas logistik yang selalu menyertai periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kembali menjadi perhatian pelaku industri kendaraan niaga.

Menyambut Nataru 2025/2026, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengingatkan pemilik armada dan pengemudi truk untuk memastikan kendaraan berada dalam kondisi prima serta mengedepankan keselamatan kerja di tengah padatnya arus distribusi barang.

Periode Nataru dikenal sebagai fase krusial bagi sektor logistik nasional. Selain meningkatnya permintaan pengiriman, risiko operasional di jalan juga cenderung lebih tinggi akibat kepadatan lalu lintas dan durasi kerja yang panjang.

“Isuzu memahami kendaraan niaga bukan sekadar alat transportasi, melainkan tulang punggung rantai pasok. Karena itu, kami berharap kendaraan yang digunakan dan sopir yang bekerja selama masa Nataru 2025/2026 mempersiapkan diri dengan baik. Isuzu pun juga siap membantu mendukung kelancaran usaha Isuzu Partner melalui dukungan layanan purna jual yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rian Erlangga.

Baca Juga: The Backseat Reviewer Antar Wuling Sabet Digital Marketing Award 2025

Sebagai langkah antisipasi, Isuzu membagikan panduan pemeriksaan kendaraan serta tips keselamatan berkendara yang dapat diterapkan selama masa libur panjang tersebut.

Salah satu fokus utama adalah pemeriksaan menyeluruh kendaraan sejak dini. Pemilik dan operator armada diimbau memastikan seluruh unit dalam kondisi laik jalan sebelum lonjakan aktivitas dimulai. Sistem pengereman menjadi prioritas utama, mengingat perannya yang vital saat kendaraan membawa muatan berat di jalur padat. Pemeriksaan meliputi respons pedal rem, kondisi kampas dan cakram atau tromol, hingga volume serta kualitas minyak rem, termasuk memastikan tidak ada kebocoran pada sistem rem angin.

Selain itu, kondisi ban juga perlu mendapat perhatian serius. Tekanan angin harus disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan dan beban angkut, tapak ban tidak aus berlebihan, serta bebas dari retakan atau benjolan. Ban cadangan pun harus dipastikan siap digunakan untuk menghindari gangguan operasional di tengah perjalanan.

Aspek lain yang tak kalah penting adalah lampu dan sistem kelistrikan. Seluruh lampu, mulai dari lampu utama, sein, rem, hingga hazard, wajib berfungsi normal demi menjaga visibilitas, terutama saat berkendara malam hari atau cuaca buruk. Kondisi aki, klakson, dan instalasi kelistrikan juga harus dipastikan bekerja optimal.

Isuzu juga mengingatkan pentingnya sistem kemudi dan suspensi. Setir yang terasa berat, longgar, atau bergetar bisa menjadi indikasi gangguan yang berpotensi membahayakan. Pemeriksaan kebocoran oli power steering serta kinerja suspensi diperlukan untuk menjaga stabilitas kendaraan di berbagai kondisi jalan.

Baca Juga: VinFast Ajak Publik Indonesia Pilih Desain Motor Listrik

Di sisi performa, mesin dan transmisi harus berada dalam kondisi terbaik. Level dan kualitas oli mesin, air radiator, suara mesin, serta kelancaran perpindahan gigi menjadi indikator utama yang perlu diperiksa agar kendaraan tidak berhenti mendadak saat operasional.

Tak hanya kendaraan, kondisi pengemudi juga menjadi sorotan. Isuzu menekankan agar pengemudi tidak memaksakan diri berkendara dalam kondisi mengantuk. Kelelahan disebut sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan kendaraan niaga, khususnya saat perjalanan jarak jauh. Pengemudi disarankan beristirahat cukup sebelum berkendara dan menepi minimal 15 hingga 30 menit jika mulai merasa lelah.

Isuzu turut menegaskan sikap tegas terhadap praktik ODOL (Over Dimension Overload). Muatan berlebih dinilai tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, mempercepat kerusakan kendaraan, serta membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Kepatuhan terhadap batas teknis kendaraan disebut sebagai investasi jangka panjang demi operasional yang berkelanjutan.

Selama periode Nataru, pengemudi juga diimbau menjaga kecepatan dan jarak aman, mengingat karakter pengereman truk berbeda dengan kendaraan penumpang. Ruang reaksi yang cukup sangat dibutuhkan saat kondisi darurat di jalur padat.

Sebagai dukungan tambahan, Isuzu memastikan kesiapan jaringan layanan purna jual selama libur Nataru, termasuk layanan darurat dan ketersediaan suku cadang fast moving. Pemilik armada dan pengemudi disarankan menyimpan kontak bengkel resmi terdekat atau mengakses informasi melalui aplikasi MyIsuzuID sebagai bagian dari perencanaan darurat.

Tags:
trukIsuzulogistikNataru

Erwan Hartawan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor