POSKOTA.CO.ID - Produsen otomotif asal China, BYD terus menunjukkan performa kuat di pasar kendaraan listrik Indonesia. Merek ini tercatat telah menguasai sekitar 57 persen pangsa pasar mobil listrik nasional, dengan total penjualan menembus lebih dari 47.000 unit sejak kehadirannya di Tanah Air.
Selama ini, BYD memang dikenal fokus menggarap segmen battery electric vehicle (BEV).
Namun, di tengah dinamika pasar dan perkembangan kebutuhan konsumen, perusahaan membuka peluang untuk memperluas portofolio produknya, termasuk menghadirkan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Head of PR dan Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengungkapkan bahwa fokus utama BYD saat ini masih sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong adopsi kendaraan listrik murni.
Baca Juga: BYD Ungkap Investasi Riset Raksasa dan Targetkan 150 Dealer di Indonesia pada 2026
Meski demikian, opsi teknologi transisi tetap menjadi pertimbangan.
“Hingga saat ini memang fokus BYD adalah industri EV, sejalan dengan visi dari pemerintah. Tapi kami tidak menutup kemungkinan terhadap adanya teknologi transisi dan memang kita memiliki PHEV,” ujar Luther beberapa waktu lalu.
Menurutnya, teknologi PHEV menawarkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan hybrid konvensional.
Dengan pengalaman dan kepemilikan teknologi yang sudah matang, BYD menilai segmen ini memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia.
Baca Juga: Dari Eksterior hingga Kenyamanan, Ini Aksesori Otoproject untuk BYD Atto 1
“Kalau kita selama produknya sudah milik secara paten bukan tidak mungkin dalam waktu dekat bisa bawa (ke Indonesia),” tambahnya.
Jika merujuk pada pasar global, khususnya China, BYD memiliki jajaran model PHEV yang cukup lengkap.
Bahkan di beberapa negara lain, termasuk kawasan Asia Pasifik, produk PHEV BYD sudah lebih dulu dipasarkan. Di Australia, misalnya, model seperti Denza B5 dan Denza B8 telah resmi dibuka pemesanannya.
Dengan rekam jejak tersebut, BYD dinilai semakin terbuka untuk memperluas segmen bisnisnya di Indonesia.
Kehadiran teknologi PHEV berpotensi menjadi langkah lanjutan di tengah transisi elektrifikasi kendaraan nasional.
Apakah realisasi tersebut akan terjadi dalam waktu dekat atau menjadi agenda tahun depan, pasar otomotif Tanah Air masih menantikan kepastiannya.